Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 01 Juni 2025 | 13:11 WIB
Kerabat menunjukkan foto korban yang sedang disemayamkan di rumah duka, Jalan Maccini Gusung, Setapak 8, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (30/5/2025) malam [SuaraSulsel.id/ANTARA]

Akibat tindakan tersebut, tubuh Afnan mengalami luka cukup serius. Ia mengeluhkan sakit pada bagian dada, dan ditemukan sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.

Yang lebih memprihatinkan, di punggung Afnan terdapat bekas luka seperti sulutan rokok. Luka-luka tersebut menjadi bukti nyata adanya kekerasan fisik yang ia alami sebelum akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Afnan pertama kali dirawat di Rumah Sakit Pelamonia, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Sitti Fatimah, dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Islam Faisal karena kondisinya terus menurun.

Sayangnya, meski telah mendapatkan perawatan medis, nyawa Afnan tidak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 30 Mei 2025.

Baca Juga: Haji Khusus Asal Makassar Gunakan Visa Resmi, Diinapkan di Hotel Bintang 5

Kabar duka ini mengguncang banyak pihak. Jenazah Afnan kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Maccini Gusung, Setapak 8, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, untuk disemayamkan sebelum dimakamkan.

Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga besar korban dan para tetangga yang turut berduka.

Pihak keluarga tidak tinggal diam. Mereka telah melaporkan kejadian ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar, dengan tuduhan penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

Laporan tersebut disertai dengan sejumlah barang bukti, salah satunya pakaian sekolah Afnan yang robek dan diduga akibat insiden pengeroyokan.

Desma, selaku perwakilan keluarga, mengaku sangat berharap agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan serius.

Baca Juga: Apoteker Jadi Otak Jaringan Aborsi Ilegal? Polda Sulsel Ungkap Fakta Mengejutkan

Ia menekankan pentingnya penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap siapa saja yang terlibat. Serta memberikan keadilan bagi Afnan yang telah meregang nyawa dalam usia yang masih sangat muda.

“Kasihan, ini anak baik. Pendiam sekali. Kalau bukan karena sakit dan ditanya terus, dia tidak akan cerita,” ujar Desma dengan suara lirih.

Ia menambahkan bahwa korban sempat menahan rasa sakit, bahkan enggan mengadukan kejadian itu kepada keluarga pada awalnya.

Sebagai bagian dari proses hukum dan upaya untuk mengungkap kebenaran, jasad Afnan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan autopsi.

Langkah ini diambil oleh pihak kepolisian setelah korban disemayamkan di rumah duka.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan kasus ini.

Load More