Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 27 Mei 2025 | 19:24 WIB
Rukyat dilakukan oleh tim Kemenag dan beberapa tim dari ormas Islam maupun dayah/pesantren di seluruh Aceh, Selasa 27 Mei 2025 [Suara.com/Kemenag Aceh]

SuaraSulsel.id - Aceh kembali menjadi salah satu wilayah penting dalam pengamatan rukyatul hilal penentu awal Zulhijjah 1446 Hijriah atau Idul Adha 2025 M.

Tim dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh, bersama dengan ormas Islam serta pesantren, turun langsung ke berbagai titik untuk melakukan pengamatan bulan sabit pertama atau hilal.

Menariknya, menurut Ketua Tim Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, posisi hilal di beberapa wilayah Aceh pada Selasa, 27 Mei 2025 sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Ini artinya, besar kemungkinan Idul Adha 1446 H akan dirayakan serempak oleh umat Islam di Indonesia.

Baca Juga: 20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa

Posisi Hilal: Sudah Di Atas Batas MABIMS

Dalam keterangan resminya, Alfirdaus menjelaskan bahwa secara umum ketinggian hilal di wilayah Indonesia masih berkisar antara 0,1 hingga 3,2 derajat, dengan elongasi (jarak sudut bulan-matahari) sekitar 6,4 derajat.

Namun, untuk sebagian wilayah Aceh, khususnya di pesisir utara dan barat, posisi hilal sudah melebihi syarat Imkanurrukyat yang ditetapkan oleh MABIMS.

Yaitu minimal 3 derajat ketinggian dan 6,4 derajat elongasi. Di Aceh, hilal telah mencapai 3,2 derajat dengan elongasi geosentris 7,1 derajat.

Cahaya bulan pun sudah mencapai 0,32 persen, dan hilal bisa dirukyat selama 18 menit setelah matahari terbenam.

Baca Juga: Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji

Bagi masyarakat yang ingin mencoba rukyat mandiri, Alfirdaus memberikan panduan arah pandang.

Lihat ke arah barat sekitar 296,8 derajat, atau sekitar 5 derajat ke utara dari posisi matahari tenggelam.

Namun, ia mengingatkan, keberhasilan melihat hilal sangat tergantung pada kondisi cuaca.

"Jika langit cerah, besar kemungkinan hilal bisa terlihat. Tapi kalau mendung, berawan, atau hujan, maka hasil rukyat bisa nihil," ujarnya.

Enam Titik Pengamatan Rukyatul Hilal di Aceh

Untuk memastikan hilal benar-benar terlihat, Kemenag Aceh menyiapkan enam titik pengamatan resmi yang tersebar di berbagai wilayah.

Load More