SuaraSulsel.id - Aceh kembali menjadi salah satu wilayah penting dalam pengamatan rukyatul hilal penentu awal Zulhijjah 1446 Hijriah atau Idul Adha 2025 M.
Tim dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh, bersama dengan ormas Islam serta pesantren, turun langsung ke berbagai titik untuk melakukan pengamatan bulan sabit pertama atau hilal.
Menariknya, menurut Ketua Tim Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, posisi hilal di beberapa wilayah Aceh pada Selasa, 27 Mei 2025 sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Ini artinya, besar kemungkinan Idul Adha 1446 H akan dirayakan serempak oleh umat Islam di Indonesia.
Baca Juga: 20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa
Posisi Hilal: Sudah Di Atas Batas MABIMS
Dalam keterangan resminya, Alfirdaus menjelaskan bahwa secara umum ketinggian hilal di wilayah Indonesia masih berkisar antara 0,1 hingga 3,2 derajat, dengan elongasi (jarak sudut bulan-matahari) sekitar 6,4 derajat.
Namun, untuk sebagian wilayah Aceh, khususnya di pesisir utara dan barat, posisi hilal sudah melebihi syarat Imkanurrukyat yang ditetapkan oleh MABIMS.
Yaitu minimal 3 derajat ketinggian dan 6,4 derajat elongasi. Di Aceh, hilal telah mencapai 3,2 derajat dengan elongasi geosentris 7,1 derajat.
Cahaya bulan pun sudah mencapai 0,32 persen, dan hilal bisa dirukyat selama 18 menit setelah matahari terbenam.
Baca Juga: Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
Bagi masyarakat yang ingin mencoba rukyat mandiri, Alfirdaus memberikan panduan arah pandang.
Lihat ke arah barat sekitar 296,8 derajat, atau sekitar 5 derajat ke utara dari posisi matahari tenggelam.
Namun, ia mengingatkan, keberhasilan melihat hilal sangat tergantung pada kondisi cuaca.
"Jika langit cerah, besar kemungkinan hilal bisa terlihat. Tapi kalau mendung, berawan, atau hujan, maka hasil rukyat bisa nihil," ujarnya.
Enam Titik Pengamatan Rukyatul Hilal di Aceh
Untuk memastikan hilal benar-benar terlihat, Kemenag Aceh menyiapkan enam titik pengamatan resmi yang tersebar di berbagai wilayah.
Lokasi-lokasi strategis ini dipilih karena memiliki garis pandang ke barat yang baik dan minim gangguan cahaya kota.
Berikut daftar lokasi rukyatul hilal 1 Zulhijjah 1446 H di Aceh:
1.Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar
2.Tugu 0 Km, Kota Sabang
3.Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas, Lhokseumawe
4.Pantai Lhokgeulumpang, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya
5.POB Suak Geudubang, Aceh Barat
6.Pantai Nancala, Teupah Barat, Simeulue
Untuk mendukung pengamatan, Kemenag sudah menyiapkan 3 teleskop astronomi di Aceh Besar dan 5 teleskop lainnya tersebar di lima titik lainnya.
Teknologi ini memungkinkan pengamatan dilakukan lebih akurat, bahkan dalam kondisi cahaya hilal yang masih sangat redup.
Sinkronisasi dengan Sidang Isbat Nasional
Pengamatan hilal di Aceh dilakukan serentak dengan seluruh Indonesia dan menjadi bagian penting dari Sidang Isbat Nasional yang dipimpin oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, pada Selasa, 27 Mei 2025 malam.
Menurut Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari, hasil pengamatan akan dilaporkan ke pusat dan menjadi pertimbangan dalam sidang isbat.
Jika hilal terlihat dan disaksikan secara syar’i, maka pemerintah akan menetapkan 1 Zulhijjah pada Rabu, 28 Mei 2025, dan Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Namun jika hilal tidak terlihat, bulan Dzulqa’dah akan digenapkan menjadi 30 hari dan Idul Adha mundur satu hari.
Toleransi dalam Perbedaan
Meski ada potensi penetapan Idul Adha yang berbeda antara pemerintah dan sebagian ormas Islam, Azhari mengimbau masyarakat tetap menjunjung tinggi persatuan.
"Perbedaan adalah rahmat. Jangan sampai perbedaan waktu Idul Adha memicu perpecahan di tengah umat Islam, apalagi di Tanah Rencong yang dikenal religius dan menjunjung tinggi ukhuwah," tuturnya.
Ia berharap masyarakat sabar menunggu hasil resmi dari Kementerian Agama yang dijadwalkan diumumkan sekitar pukul 19.30 WIB setelah sidang isbat.
Rukyatul hilal menjadi momen penting dalam penentuan waktu ibadah umat Islam, termasuk Idul Adha.
Posisi Aceh yang berada di ujung barat Indonesia memberikan keunggulan tersendiri karena matahari terbenam lebih lambat, memberi waktu lebih panjang untuk mengamati hilal.
Dengan dukungan teknologi dan kerja sama ormas Islam, pesantren, serta masyarakat, diharapkan proses penetapan awal Zulhijjah tahun ini berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang adil serta dapat diterima bersama.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat bisa mengikuti pengumuman resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dalam menyambut Idul Adha 1446 H.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Ular Piton Albino Panjang 4 Meter Ditemukan di Mesin Mobil Warga Makassar
-
Terancam Gagal Berangkat, Apa Itu Haji Furoda dan Sejarahnya?
-
Otot Panggul Wanita Melemah? Dokter Ungkap Cara Jitu Mengatasinya
-
MIWF 2025: Festival Sastra yang Berani, Bahas Genosida, Krisis Ekologi, dan Kebebasan Berekspresi
-
7 Tips Cat Rumah Bikin Tamu Terkesan Sambut Berkah Idul Adha