Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 26 Mei 2025 | 21:53 WIB
Perdarahan menstruasi berat (PMB) bukan sekadar gangguan kecil yang bisa diabaikan. Kondisi ini bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan serius pada sistem reproduksi wanita [Suara.com]

SuaraSulsel.id - Perdarahan menstruasi berat (PMB) bukan sekadar gangguan kecil yang bisa diabaikan. Kondisi ini bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan serius pada sistem reproduksi wanita.

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Senin (25/5), dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp. FER, Dokter Kandungan dan Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi FKUI-RSCM, menjelaskan secara rinci penyebab dan penanganan medis dari PMB.

Menurut dr. Kemal, penyebab PMB dapat diklasifikasikan menggunakan sistem PALM-COEIN, yang terbagi menjadi dua kategori: penyebab yang bisa terlihat secara fisik dan yang tidak terlihat secara fisik.

Penyebab PMB yang Terlihat Secara Fisik (PALM)

Baca Juga: Dokter Gigi Meninggal, Unhas Bantah Dugaan Kekerasan di Program Spesialis Kedokteran

1.Polip – Pertumbuhan jaringan di dinding rahim yang bisa menyebabkan perdarahan tidak normal.

2.Adenomiosis – Kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh ke dalam otot rahim, menyebabkan nyeri dan perdarahan berat.

3.Leiomioma (Miom) – Tumor jinak pada rahim yang bisa mengganggu siklus haid.

4.Malignansi dan Hiperplasia – Termasuk kanker rahim dan penebalan endometrium yang abnormal.

Penyebab PMB yang Tidak Terlihat Secara Fisik (COEIN)

Baca Juga: Calon Dokter Jadi Joki UTBK, Satu Orang Bayar Rp200 Juta

1.Koagulopati – Gangguan pembekuan darah yang menyebabkan perdarahan lebih lama.

2.Disfungsi Ovulasi – Ketidakteraturan dalam pelepasan sel telur, yang bisa memicu ketidakseimbangan hormonal.

3.Disfungsi Endometrium – Masalah pada jaringan pelapis rahim tanpa kelainan struktural yang jelas.

4.Iatrogenik – Efek samping dari obat-obatan atau prosedur medis.

5.Not Yet Classified – Penyebab yang belum masuk kategori pasti.

“Penyebabnya beragam. Ada yang kelihatan secara fisik, ada juga yang tidak. Tapi semuanya bisa menyebabkan gangguan haid,” ujar dr. Kemal.

Load More