Saat ini, kelas jauh tersebut menampung 25 murid. Mereka diajar oleh 3 guru ASN dan 4 Non ASN.
Ironisnya, 23 murid di antaranya berasal dari Kabupaten Sidrap.
Kondisi geografis yang berada di perbatasan membuat anak-anak di kampung itu lebih dekat ke wilayah administratif Sidrap, meski secara wilayah sekolah itu berada di bawah Pemkab Wajo.
"Kami sudah rapat dengan DPRD dan memutuskan akan optimalkan kelas induk. Tapi karena jaraknya jauh, maka kami fasilitasi dengan sepeda," jelas Alamsyah.
Baca Juga: Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
Namun masalah tak berhenti di situ. Pemerintah Kabupaten Sidrap mengusulkan agar para siswa dari wilayahnya dimutasi ke sekolah yang berada di bawah otoritas Sidrap. Ini tentu memunculkan dilema.
Kata Alamsyah, kalau 23 siswa itu dimutasi ke SD 5 Mojong di Sidrap, maka yang tersisa hanya dua siswa saja.
"Kalau hanya dua siswa, tentu tidak ideal untuk mempertahankan satuan pendidikan di situ," sebutnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah beberapa kali mengusulkan bantuan pembangunan untuk sekolah tersebut.
Pada tahun 2020, Pemkab Wajo sempat membangun ruang perpustakaan di sekolah itu.
Baca Juga: Mengharukan! Penjaga Sekolah 58 Tahun Tempuh 266 KM Demi PPPK
Terkini, ruang perpustakaannya juga difungsikan sebagai ruang guru dan kepala sekolah.
Menurut data dapodik, sekolah tersebut memiliki tujuh tenaga pendidik, tiga ASN dan empat guru honorer.
Namun masa depan sekolah itu kini berada di persimpangan jalan. Apakah akan dipertahankan dengan dukungan penuh Pemkab Wajo, ataukah direlokasi dan digabungkan dengan sekolah lain?
"Sore ini kita akan rapat lagi dengan camat, kepala desa, komite sekolah, dan orang tua murid. Kami ingin pastikan apakah sekolah ini tetap dilanjutkan, atau kita beri ruang untuk Pemkab Sidrap memfasilitasi murid-murid mereka," ujar Alamsyah.
Jika akhirnya siswa dimutasi dan hanya menyisakan dua anak, maka sekolah kelas jauh ini kemungkinan besar akan diregrouping atau digabung ke sekolah lain.
Namun, jika warga tetap ingin sekolah itu ada, maka Dinas Pendidikan Wajo berjanji akan mencari solusi terbaik, termasuk kemungkinan merenovasi ruang kelas seadanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Mobil Bekas Setara Harga Motor Baru di Bawah 25 Juta, Lengkap Spesifikasi dan Pajaknya
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
Terkini
-
identitas Unhas Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang ISMA-SPS Award 2025
-
Petani Bone Kaya Mendadak! Pisang Cavendish Tembus Pasar Korea, Permintaan Menggila!
-
Miris! SD Negeri di Pelosok Ini Terancam Tutup Karena Ditinggal Murid
-
Guru Ngaji Ditangkap Densus 88 di Gowa: Diduga Terlibat Terorisme dan Simpan Bom Rakitan?
-
BRI Terus Kawal Mimpi Anak Muda di Pentas Sepak Bola Lewat Sponsorship GFL Series 3