Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 30 April 2025 | 20:29 WIB
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menerima audiensi Lembaga Tripartit Kota Makassar dan panitia May Day 2025, di Balai Kota Makassar, Selasa 29 April 2025 [SuaraSulsel.id/Humas Pemkot Makassar]

Namun, ia tak menyebutkan secara rinci jumlah total pekerja yang terdampak secara keseluruhan.

"Hampir tiap hari ada laporan masuk soal PHK. Hingga April, sekitar 120 pekerja melapor," kata Jayadi, Rabu, 30 April 2025.

Menurutnya, penyebab utama PHK karena kondisi ekonomi global yang masih berdampak signifikan terhadap industri padat karya.

Faktor lain karena penurunan daya beli masyarakat, melemahnya pasar ekspor, serta serbuan produk impor yang membuat pelaku usaha kesulitan bertahan.

Baca Juga: May Day 2025 di Makassar, Ribuan Buruh Siap Gelar Aksi Damai

"Banyak perusahaan bangkrut, sebagian lainnya terpaksa melakukan efisiensi teemasuk perhotelan. Kita tahu sendiri bagaimana kondisi perekonomian global saat ini," ujarnya.

Meski belum ada laporan PHK massal, pada tahun sebelumnya Disnaker mencatat sebanyak 126 pekerja terkena PHK. Terbanyak terjadi di Kota Makassar.

Untuk menekan angka PHK dan mencegah lonjakan di tengah situasi ekonomi yang melemah, pemerintah mendorong perusahaan dan pekerja untuk mengoptimalkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sebagai wadah penyelesaian internal yang adil.

"Tentu ada PKB antara perusahaan dengan pekerja. Mungkin bisa dicari solusi bersama, win-win solution. Itu mekanisme internal mereka," jelas Jayadi.

Selain pendekatan tersebut, pemerintah juga menyiapkan langkah strategis dengan mendorong arus investasi ke Sulsel.

Baca Juga: Palopo Memilih Lagi! PSU Pilkada 2025: Siapa Saja yang Bertarung & Apa yang Berubah?

Jayadi menyebut tahun 2025 sebagai momentum kebangkitan investasi yang diharapkan berdampak langsung pada pembukaan lapangan kerja baru.

Load More