Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 19 Maret 2025 | 13:13 WIB
Jalan layang di Poros Kabupaten Maros - Kabupaten Bone siap digunakan untuk kelancaran arus mudik lebaran Tahun 2025 [SuaraSulsel.id/Muhammad Yunus]

SuaraSulsel.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan telah melakukan pemetaan terhadap potensi titik kemacetan parah yang akan terjadi pada puncak mudik Lebaran 1446 H/2025 M.

Berdasarkan hasil analisis, kemacetan tertinggi diprediksi terjadi di jalur Utara dibandingkan dengan jalur Selatan. Oleh karena itu, langkah antisipasi perlu segera disiapkan.

Kepala Dishub Sulsel, Erwin Terwo, menyampaikan bahwa jalur Utara yang menghubungkan Makassar hingga Parepare menjadi titik rawan kemacetan selama arus mudik.

Hal ini disebabkan oleh tingginya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut, terutama di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar.

Baca Juga: Waspada Calo! Polisi Imbau Pemudik di Pelabuhan Makassar Jelang Puncak Arus Mudik

Ruas jalan ini sudah bercampur dengan moda transportasi lokal, dan titik pertemuannya berada di simpang lima Bandara Sultan Hasanuddin.

Akibatnya, kepadatan kendaraan sering kali terjadi, khususnya pada hari-hari puncak mudik.

Selain itu, titik kemacetan lainnya berada di Kabupaten Maros, tepatnya di lampu merah yang menjadi titik pertemuan kendaraan dari arah Bone dan Parepare.

Arus kendaraan dari dua wilayah ini sering kali menyebabkan perlambatan lalu lintas yang cukup signifikan.

Sebaliknya, jalur Selatan yang menghubungkan Makassar dengan Gowa dan Takalar cenderung lebih longgar.

Baca Juga: Pelindo Prediksi Arus Kapal dan Penumpang Meningkat di Pelabuhan Makassar Hingga Ternate

Meskipun demikian, beberapa titik di sekitar Mamminasata, terutama di Kabupaten Gowa hingga Takalar, tetap berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas.

Prediksi Kenaikan Volume Kendaraan

Dishub Sulsel juga memprediksi adanya peningkatan volume kendaraan selama mudik kali ini.

Meskipun demikian, kenaikannya diperkirakan tidak terlalu signifikan.

Berdasarkan data tahun sebelumnya, peningkatan pergerakan orang yang keluar dari Sulawesi Selatan hanya sekitar tiga persen.

Secara keseluruhan, jumlah pemudik di Sulsel diperkirakan mencapai lebih dari dua juta orang.

Untuk menghadapi lonjakan pemudik ini, Dishub Sulsel berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota serta pihak kepolisian guna mengantisipasi berbagai potensi hambatan di jalan.

Kolaborasi ini mencakup penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan serta pengaturan lalu lintas yang lebih optimal.

Puncak Arus Mudik dan Langkah Antisipasi

Puncak arus mudik Lebaran 1446 H diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025 hingga 30 atau 31 Maret 2025.

Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 6 hingga 7 April 2025.

Oleh karena itu, persiapan harus dilakukan sejak dini guna memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik dan arus balik Lebaran.

Dalam upaya meminimalisir kemacetan, Dishub Sulsel telah menyiapkan beberapa langkah strategis, di antaranya:

1.Pengerahan Personel

Sebanyak 230 personel akan ditempatkan di 19 daerah yang selama ini dikenal sebagai titik padat arus mudik.

Fokus utama penempatan personel adalah di jalur Utara, mulai dari Makassar hingga Parepare.

2.Pendirian Posko Ramadhan

Dishub Sulsel bekerja sama dengan kepolisian untuk membuka Posko Ramadhan di berbagai titik strategis, termasuk pelabuhan dan terminal.

Posko ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi, pengamanan, serta penanganan cepat terhadap situasi darurat yang terjadi selama perjalanan mudik.

3.Koordinasi dengan Stakeholder

Dishub Sulsel juga akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota dan kepolisian guna memastikan kesiapan infrastruktur dan manajemen lalu lintas.
Langkah ini penting untuk memastikan bahwa arus kendaraan dapat terdistribusi dengan baik serta menghindari kepadatan yang tidak terkendali di titik-titik tertentu.

4.Edukasi dan Sosialisasi kepada Pemudik

Upaya lainnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait waktu terbaik untuk mudik guna menghindari kepadatan di puncak arus mudik.

Sosialisasi ini akan dilakukan melalui berbagai platform, termasuk media sosial dan pengumuman resmi dari Dishub Sulsel.

Menghadapi mudik Lebaran 2025, Dishub Sulawesi Selatan telah mengambil langkah-langkah antisipatif guna mengurangi kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Jalur Utara yang menghubungkan Makassar hingga Parepare diprediksi menjadi jalur paling padat, dengan titik kemacetan utama di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar dan Kabupaten Maros.

Sementara itu, jalur Selatan cenderung lebih lancar meskipun tetap memiliki beberapa titik rawan kepadatan.

Dengan pengerahan 230 personel, pendirian Posko Ramadhan, serta koordinasi dengan berbagai pihak, diharapkan mudik tahun ini dapat berjalan dengan lebih tertib dan lancar.

Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan dari Dishub Sulsel dan kepolisian serta merencanakan perjalanan mudik dengan baik agar dapat sampai ke tujuan dengan selamat dan nyaman.

Load More