SuaraSulsel.id - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menyoroti pentingnya pendidikan dalam mendorong mobilitas vertikal komunitas Muslim di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa.
Menurutnya, akses pendidikan yang lebih baik menjadi faktor utama peningkatan status sosial ekonomi Muslim di wilayah tersebut.
“Sebagian besar dari mereka kini menjadi profesional di bidang masing-masing, sangat sedikit yang bekerja di sektor manual,” ujar JK saat menghadiri Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim di Inggris, Selasa (14/1) sore waktu setempat.
Identitas Islam di Tengah Status Profesional
Baca Juga: Kampus UMI Makassar Rugi Rp11 Miliar Karena Kasus Ini
Selain menekankan pentingnya pendidikan, JK juga mengapresiasi bagaimana komunitas Muslim di negara maju tetap bangga mempertahankan identitas keislaman mereka meski telah menjadi bagian dari kelas menengah baru.
Hal ini, katanya, tercermin dari banyaknya masjid dan musholla yang bermunculan di Eropa dan Amerika.
“Ada kebanggaan bahwa agama yang mereka yakini dapat berjalan seiring dengan status mereka sebagai kaum profesional,” jelasnya.
Melawan Islamofobia dengan Prestasi
Dalam konteks meningkatnya Islamofobia di berbagai negara, JK menekankan bahwa persepsi negatif hanya dapat diatasi melalui prestasi positif.
Baca Juga: Rektor, Mantan Rektor UMI, dan Anak Jadi Tersangka Dugaan Korupsi, Sufirman Rahman: Itu Fitnah
“Islam akan dinilai dari kontribusi umatnya. Jika Muslim terus menunjukkan prestasi dan memberi manfaat bagi masyarakat luas, diskriminasi akan terkikis dengan sendirinya,” tambah JK.
Sebagai contoh, ia mencatat keberhasilan wanita Muslim yang kini banyak menonjol di berbagai bidang, bahkan melampaui pria Muslim, berkat pendidikan yang mereka miliki.
Retret Pemikiran: Ajang Strategi untuk Minoritas Muslim
Acara yang berlangsung pada 13-15 Januari 2025 ini mempertemukan para pemimpin Muslim dari berbagai negara untuk membahas tantangan yang dihadapi komunitas Muslim minoritas, seperti diskriminasi, penganiayaan, hingga genosida.
Justice For All, penyelenggara acara, menyebut tujuan kegiatan ini adalah untuk memahami pengalaman hidup minoritas Muslim, mengidentifikasi tantangan unik, serta merumuskan strategi konkret untuk memperkuat hak dan kesejahteraan mereka.
JK, bersama Hamid Awaludin, diundang karena pengalamannya dalam menyelesaikan konflik di Aceh, Ambon, dan Poso. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan perspektif strategis untuk mendukung komunitas Muslim minoritas di seluruh dunia.
JK mengingatkan pentingnya pendidikan dan kontribusi nyata sebagai jalan untuk membangun citra positif umat Islam di dunia.
Berita Terkait
-
Ramadan Bentar Lagi, 2 Tips Fairuz A Rafiq Pilih Baju Muslim untuk Ibu Muda
-
Mantan Mau Kasih Rp10 Juta Tiap Bulan, Denise Chariesta Tegas Menolak: Rp100 Juta Baru Gue Terima
-
Daftar 10 Negara yang Tidak Ada Masjid, Salah Satunya Vatikan
-
Hanung Bramantyo Ajak Keluarga ke Vatikan, Bagaimana Hukum Umat Muslim Mengunjungi Situs Agama Lain?
-
Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Islam, Buya Yahya: Jangan Muncul Kemunafikan
Terpopuler
- Pengacara Vadel Badjideh Bawa Kabar Buruk Lagi dari Laura Meizani: Ada yang Tidak Beres
- Profil Irfan Bachdim: Eks Bomber Timnas Indonesia, Asisten Pelatih Patrick Kluivert
- Melancong ke Korea, Muka Bengkak Nagita Slavina Jadi Omongan: Perawatan atau Oplas?
- Ole Romeny: Kalau Tidak Bisa Cetak Gol....
- Sikap Sule ke Keluarga Mahalini Disorot, Warganet: Jadi Tahu Kenapa Mau Login
Pilihan
-
3.927 Siswa di Kukar Menunggu Program Makan Bergizi Gratis yang Kembali Ditunda
-
MCU Gratis Bontang: 36 Persen Ditanggung Pusat, Bagaimana Nasib Sisanya?
-
Ali Ahmad: Pemindahan ASN ke IKN Butuh Realisme, Bukan Janji Manis
-
Dinilai Tidak Profesional, Ketua Bawaslu Kaltim Siap Bawa Dokumen dan Bukti ke MK
-
Profil Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD Usul Program Makan Gratis Dibiayai Zakat
Terkini
-
Stok Beras Sulsel Aman Setahun, Fadjry Djufry Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi
-
Jusuf Kalla: Pendidikan Kunci Mobilitas Vertikal Muslim di Negara Maju
-
Lukisan Berusia 51.200 Tahun di Leang-leang Bikin Fadli Zon Takjub
-
Pelindo & Pemkab Boalemo Sinergi, Pelabuhan Tilamuta Siap Jadi Motor Ekonomi Gorontalo
-
Akhirnya! PSM Tak Lagi Musafir, GBH Berstandar FIFA Menanti di Februari