SuaraSulsel.id - Sikap Menteri Agama Nazaruddin Umar yang mengembalikan barang dugaan gratifikasi diikuti oleh pejabat Kementerian Agama di daerah.
Di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, tiga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) mengembalikan uang dugaan gratifikasi.
Mereka kompak mengembalikan uang dugaan gratifikasi yang diberikan keluarga calon pengantin dengan dasar sebagai uang transportasi.
Mereka yang telah mengembalikan uang dugaan gratifikasi, yaitu Kepala KUA Polongbangkeng Utara Murdani Sandja, Kepala KUA Pattallassang Muhammad Thahir, dan Kepala KUA Galesong Selatan Husen Sarujin.
Baca Juga: Menteri Agama Minta Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri Segera Dibangun
Dilansir dari laman Kemenag Sulsel, pengembalian uang dugaan gratifikasi dilakukan tiga Kepala KUA pada upacara peringatan Hari Guru Nasional, di Lapangan Kantor Kemenag Takalar pada Senin, 25 November 2024.
Menurut Murdani Sandja dan Muhammad Tahir, uang yang diserahkan tersebut diberikan saat mereka bertugas.
Mereka sebelumnya telah menolak uang tersebut. Akan tetapi keluarga pengantin memaksa.
Karena merasa tidak enak, keduanya terpaksa menerima uang tersebut.
Kata Murdani, keluarga pengantin kerap memberikan sejumlah uang kepada penghulu (Kepala KUA ) usai mereka melakukan tugas pengawasan dan pernikahan. Yang seharusnya hal itu tidak perlu.
Baca Juga: Gubernur Maluku Utara Nonaktif Abdul Ghani Kasuba Didakwa Terima Gratifikasi Rp99,8 Miliar
Sementara, Kepala Kantor Kemenag Takalar Solihin mengapresiasi langkah kongkrit Kepala KUA tersebut. Terlebih dalam mendukung pembangunan zona integritas di Kemenag.
Solihin menegaskan komitmen antigratifikasi dalam pelayanan harus terus dikedepankan.
Solihin mengajak jajarannya untuk ikhlas dalam menjalankan tugas, menghindari pungli dan menolak gratifikasi demi pelayanan yang baik pada masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Agama Nazaruddin Umar juga melaporkan barang gratifikasi berupa tas ke KPK. Namun tidak disebutkan apa isi dari tas tersebut.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Mengenal Asal Usul Serangan Fajar, Praktik Politik Uang yang Merusak Demokrasi
-
Kekayaan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Laporkan Tas Gratifikasi ke KPK
-
Dapat Kiriman Tas dari Pihak Tak Dikenal, Menag Nasaruddin Lapor Gratifikasi ke KPK
-
Menag Nasruddin Umar Bahas Inovasi Pelayanan Haji dengan Menteri Tawfiq Al Rabiah di Masjidil Haram
-
Polda Metro Jaya Bakal Periksa Firli Bahuri Lagi
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial