SuaraSulsel.id - Kementerian Dalam Negeri menyajikan kemajuan sejumlah kota cerdas Indonesia dalam Sidang Tahunan Ke-7 ASEAN Smart City Network (ASCN) atau Jaringan Kota Cerdas ASEAN di Luang Prabang, Laos.
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Amran, selaku National Representative (NR) memimpin delegasi Indonesia yang menyajikan kemajuan kota cerdas tersebut.
Adapun anggota delegasi terdiri atas perwakilan Ditjen Bina Adwil Kemendagri, Ditjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, KBRI Laos, Chief Smart City Officer (CSCO) dari Kabupaten Banyuwangi, Kota Makassar, Kabupaten Sumedang, serta perwakilan Universitas Katolik Parahyangan, dan ASECH Indonesia.
Lebih lanjut, ASCN adalah platform bagi kota-kota dari sepuluh negara anggota ASEAN untuk bekerja sama mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.
Baca Juga: Pelajar SMKN 5 Makassar Aniaya Adik Kelas Hingga Terkapar, Ini Motifnya
Kabupaten Banyuwangi, Kota Makassar, dan Kabupaten Sumedang, merupakan 3 dari 4 kota percontohan Indonesia, sedangkan secara keseluruhan ASCN telah memiliki 31 kota percontohan untuk mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan.
Dalam sidang itu, masing-masing CSCO mempresentasikan kemajuan, tantangan, dan rencana yang akan dilaksanakan di bawah ASCN Smart City Action Plans (SCAPs).
Kabupaten Sumedang mempresentasikan mengenai kesuksesan menurunkan angka stunting dari 32,2 persen pada 2018 menjadi 7,89 persen pada 2023.
Indeks e-Gov meningkat dari 2,4 pada 2018 menjadi 4,14 pada 2023 melalui inovasi data driven government framework.
Kemudian, Kota Makassar menyajikan sistem Sombere and Smart City sebagai platform dan induk kota pintar, layanan telemedicne (Home Care dottoro ta), layanan pajak terintegrasi (Pakinta), serta inovasi lorong wisata dan pengembangan UMKM berbasis digital (Makassar Incubator Center).
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Hukum Berat Gembong Narkoba Makassar 20 Tahun Penjara
Terakhir, Kabupaten Banyuwangi memaparkan mengenai Mal Pelayanan Publik (MPP) digital yang telah mempermudah pengurusan 43 jenis dokumen kependudukan melalui telepon seluler, dan bisa dicetak langsung, program Banyuwangi Tanggap Stunting, dan Inovasi Homestay Naik Kelas sebagai program peningkatan kualitas homestay dari sisi sumber daya manusia, pelayanan, hingga sarana prasarana guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di homestay.
Berita Terkait
-
Persik Kediri Kecolongan di Injury Time, Marcelo Rospide Kecewa Berat
-
Persekutuan Berdarah: Sultan Kutai dan Raja Wajo Bersatu Lawan VOC, Apa yang Terjadi di Selat Makassar?
-
Momen Kebangkitan Perempuan ASEAN Melalui MSIG Serenity Cup
-
Sempat Protes, Paul Munster Minta Maaf dan Apresiasi Stadion BJ Habibie
-
Harganya Gila! Emil Audero Bikin Pemain ASEAN Cuma Jadi 'Remahan Rengginang' Usai Perkuat Timnas Indonesia
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta