Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 01 Agustus 2024 | 07:56 WIB
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Amran, di Sidang Tahunan Ke-7 ASEAN Smart City Network (ASCN) atau Jaringan Kota Cerdas ASEAN di Luang Prabang, Laos, Selasa (30/7/2024) [SuaraSulsel.id/Kemendagri]

SuaraSulsel.id - Kementerian Dalam Negeri menyajikan kemajuan sejumlah kota cerdas Indonesia dalam Sidang Tahunan Ke-7 ASEAN Smart City Network (ASCN) atau Jaringan Kota Cerdas ASEAN di Luang Prabang, Laos.

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Amran, selaku National Representative (NR) memimpin delegasi Indonesia yang menyajikan kemajuan kota cerdas tersebut.

Adapun anggota delegasi terdiri atas perwakilan Ditjen Bina Adwil Kemendagri, Ditjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, KBRI Laos, Chief Smart City Officer (CSCO) dari Kabupaten Banyuwangi, Kota Makassar, Kabupaten Sumedang, serta perwakilan Universitas Katolik Parahyangan, dan ASECH Indonesia.

Lebih lanjut, ASCN adalah platform bagi kota-kota dari sepuluh negara anggota ASEAN untuk bekerja sama mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.

Baca Juga: Pelajar SMKN 5 Makassar Aniaya Adik Kelas Hingga Terkapar, Ini Motifnya

Kabupaten Banyuwangi, Kota Makassar, dan Kabupaten Sumedang, merupakan 3 dari 4 kota percontohan Indonesia, sedangkan secara keseluruhan ASCN telah memiliki 31 kota percontohan untuk mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan.

Dalam sidang itu, masing-masing CSCO mempresentasikan kemajuan, tantangan, dan rencana yang akan dilaksanakan di bawah ASCN Smart City Action Plans (SCAPs).

Kabupaten Sumedang mempresentasikan mengenai kesuksesan menurunkan angka stunting dari 32,2 persen pada 2018 menjadi 7,89 persen pada 2023.

Indeks e-Gov meningkat dari 2,4 pada 2018 menjadi 4,14 pada 2023 melalui inovasi data driven government framework.

Kemudian, Kota Makassar menyajikan sistem Sombere and Smart City sebagai platform dan induk kota pintar, layanan telemedicne (Home Care dottoro ta), layanan pajak terintegrasi (Pakinta), serta inovasi lorong wisata dan pengembangan UMKM berbasis digital (Makassar Incubator Center).

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Hukum Berat Gembong Narkoba Makassar 20 Tahun Penjara

Terakhir, Kabupaten Banyuwangi memaparkan mengenai Mal Pelayanan Publik (MPP) digital yang telah mempermudah pengurusan 43 jenis dokumen kependudukan melalui telepon seluler, dan bisa dicetak langsung, program Banyuwangi Tanggap Stunting, dan Inovasi Homestay Naik Kelas sebagai program peningkatan kualitas homestay dari sisi sumber daya manusia, pelayanan, hingga sarana prasarana guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di homestay.

Load More