SuaraSulsel.id - Masalah defisit pangan bisa saja membayangi provinsi Sulawesi Selatan. Lahan pertanian di daerah ini terus menyusut setiap tahunnya.
Dari data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, luas lahan pertanian saat ini mencapai 4.547.143 hektare.
Penggunaan lahan untuk sawah sebesar 654.818 hektare, lahan pertanian bukan sawah 2.967.999 dan lahan bukan pertanian 924.322 hektare.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Mario Mega mengatakan, dari data itu ada sekitar 10.951 hektare yang beralih fungsi jadi pemukiman dan perumahan setiap tahun. Paling besar peralihan terjadi di Kabupaten Bulukumba, Gowa, Luwu Timur, Luwu Utara dan Pinrang.
Baca Juga: 20 Daerah di Sulawesi Selatan Menjadi Rancangan Undang-Undang, Ini Daftarnya
Di Bulukumba misalnya. Dari 23.394 hektare lahan baku sawah, saat ini tersisa 22.338 hektare sesuai data dari ATR BPN tahun 2023.
"Ada fenomena terjadi alih fungsi lahan. Di Bulukumba saja itu ada alih fungsi lahan sekitar 3.497,83 Ha dalam empat tahun terakhir. Itu juga terjadi di daerah lain seperti Makassar, Gowa, Luwu Utara, Luwu Timur dan daerah pertanian lainnya," jelasnya, Selasa, 16 Juli 2024.
Kata Mario, Sulsel saat ini defisit lahan pertanian seluas 322.795 Ha hingga tahun 2035. Itu untuk menutupi tingkat konsumsi beras per kapita yang mencapai 114,7kg/tahun untuk tiap orang.
"Kita harus menyiapkan lahan 542,063 Ha hingga tahun 2035 untuk pertanian dan pangan yang berkelanjutan," sebutnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemprov saat ini sudah melakukan cetak sawah baru 1.250 Ha dan pemanfaatan lahan rawa 13.648 Ha.
Baca Juga: 34 Persen Wanita di Sulsel Mengalami Obesitas, Apa Penyebabnya?
Cetak sawah baru sudah dilakukan di kabupaten Bone seluas 700 Ha, Sidrap 100 Ha, Luwu Timur 100 Ha, Luwu Utara 250 Ha, dan Luwu 100 Ha.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Klaim Harga Pangan Sangat Stabil saat Ramadan dan Lebaran
-
Sidak Jajanan Takjil di Benhil, Kepala BPOM Pastikan Produk Pangan yang Dijual Aman Dikonsumsi
-
Polda Metro Jaya Temukan Minyakita Tak Sesuai Takaran, 3 Distributor Terindikasi Curang
-
WPI Tegaskan Komitmen Dukung Swasembada Pangan
-
PPI Jual Daging Kerbau Rp75.000 per Kg di Operasi Pasar Kantor Pos
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta