Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 12 Juni 2024 | 16:13 WIB
Seorang pelajar SMA melakukan tari Padduppa [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

Keberadaan tarian ini sangat populer di masyarakat khususnya pada masyarakat Bugis, di Sulawesi Selatan. Hampir di setiap acara yang melibatkan penjemputan tamu, tari Padduppa menjadi bagian dari kegiatan atau acara.

Sesuai dengan namanya Paddupa yaitu penjemput yang bertugas menunggu tamu yang datang sambil mengantarkan atau mempersilahkan masuk ke dalam rumah atau tempat acara.

Tari Paddupa sebagai wujud penghormatan suku Bugis Makassar yang selalu dijaga, dipelihara sebagai salah satu adat istiadat kesopanan.

Tarian ini dibawakan oleh perempuan atau gadis yang berjumlah ganjil lima atau tujuh orang. Gerakan tarian ini sangat sederhana, namun merupakan penghormatan.

Baca Juga: Perpustakaan Unik di Makassar: Wisata Budaya, Kafe, dan Buku dalam Satu Tempat

Alat pelengkapnya adalah Bosara' yang dipergunakan dengan mengisi beras yang sudah disangrai atau beberapa bunga dan rempah-rempah. Kemudian, baju bodo yang dipadukan dengan sarung sutra bermotif curak lebba atau curak renni (motif besar atau motif kecil).

Ini merupakan ciri khas baju adat Bugis Makassar. Untuk melengkapi pakaian tersebut aksesoris bando, anting, kalung dan gelang menjadi satu kesatuan yang selalu ada.

Tarian ini diiringi oleh instrumen tradisional seperti gendang, kecapi dan suling serta gong. Pemusik yang mengiringi juga menggunakan pakaian adat menyesuaikan acara, khususnya pada upacara perkawinan.

Padduppa ini berfungsi sebagai hiburan dan pengikat solidaritas atau kebersamaan, saling menghargai, dan memuliakan (sipakatau sipakalebbi).

Di samping mengandung nilai estetis dan nilai sosial, tarian ini juga mengandung nilai pendidikan terutama etika dan sopan santun.

Baca Juga: Sulsel Menari Target Raih Dua Rekor MURI

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More