SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Bank Indonesia (BI) mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan sebagai bagian dari upaya mengendalikan inflasi di daerah.
"Bagaimana kita merawat pengendalian inflasi, jadi kita memikirkan bagaimana ada BUMD pangan," kata Penjabat Sekretaris Daerah Sulsel Andi Muhammad Arsjad pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di Rumah Jabatan Gubernur di Makassar, Sabtu 25 Mei 2024.
Muhammad Arsjad juga menekankan pentingnya neraca pangan untuk mengukur ketersediaan stok di setiap kabupaten/kota di Sulsel.
Apalagi Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap pengendalian inflasi di Sulsel, mengingat inflasi di provinsi itu masih tergolong rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Baca Juga: 74 Tahun PGI, Prof Zudan: Indonesia Sunatullahnya Jadi Negeri Beragam Agama, Suku, Ras, dan Budaya
Adapun target inflasi yang ditetapkan pemerintah secara nasional adalah 2,5 persen.
Hal serupa diungkapkan Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Ermanda yang juga mendorong pembentukan BUMD Pangan dan penyusunan neraca pangan.
Menurut dia, pembentukan BUMD pangan diharapkan dapat mengendalikan peredaran komoditas pangan seperti beras, daging-dagingan, dan produk hortikultura di Sulsel.
"Kita berharap agar BUMD pangan ini secepatnya terbentuk," ujar Rizki Ernandi yang turut hadir pada rapat koordinasi tersebut.
Pada momentum itu, Rizki bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Aryanto menekankan pentingnya pemantauan stok pangan dan neraca pangan untuk mengendalikan inflasi, khususnya pada komoditas utama seperti beras, cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Baca Juga: Prof Zudan Pastikan Program Pisang Cavendish Terus Berlanjut
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar rapat koordinasi di Rumah Jabatan Gubernur untuk membahas penanganan inflasi di wilayahnya.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakhrullah dan Pj Sekprov Andi Muhammad Arsjad dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Sabtu, 25 Mei 2024.
Dalam rapat tersebut, Kepala BPS Sulsel Aryanto dan Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Ermanda memaparkan data dan masukan terkait inflasi. Mereka menekankan pentingnya pemantauan stok pangan dan neraca pangan untuk mengendalikan inflasi, khususnya pada komoditas utama seperti beras, cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakhrullah menegaskan bahwa data sangat penting, sebagai landasan kebijakan dalam mengatasi inflasi.
"Beliau ingin, kita bagaimana kita mengatasi inflasi berbasis pada data," ujar Arsjad.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat
-
Fadli Zon Ungkap Fakta Mengejutkan Keris Sulawesi Selatan
-
5 Rumah Adat Sulawesi Selatan: Dari Tongkonan Mendunia Hingga Langkanae Penuh Filosofi
-
Gubernur Sulsel Surati Prabowo, Minta Evaluasi Tambang Emas Raksasa di Luwu
-
Polisi Sebut Korban Tewas di Bulukumba Perakit Bom