SuaraSulsel.id - Keluarga mengungkap ada banyak kejanggalan dari kasus kematian Nur Qailah, anak perempuan berusia tiga tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka tak percaya korban terjatuh ke kanal dan terbawa arus bersama sampah.
Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jumat, 17 Mei 2024 di TPA Antang. Kondisinya mengenaskan. Tubuhnya penuh luka. Bahkan ada bagian organ tubuh keluar.
Kasus ini tengah diselidiki pihak kepolisian. Sebelumnya, polisi menduga korban terjatuh ke kanal dan mayatnya terangkut bersama sampah hingga ke di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang.
"Ginjalnya keluar, kaki kirinya patah dan ada beberapa luka di tubuh," ujar Rahman, kakek korban.
Kondisi tersebut membuat pihak keluarga menduga korban dibunuh. Mayatnya diduga dibuang di truk sampah yang tak jauh dari rumah korban.
"Kalau kecurigaan kami, korban ini dibunuh dan mayatnya ditaruh di truk sampah yang memang sudah ada isi (sampahnya)," sebut Rahman saat ditemui di rumahnya.
Kecurigaan pihak keluarga bukan tanpa alasan. Kata Rahman, mereka menemukan sejumlah kejanggalan terkait meninggalnya bocah yang dikenal periang itu.
"Kami tidak kepikiran kalau korban jatuh ke kanal sampai terangkut ke TPA," ucapnya.
Jarak antara rumah korban dan TPA Antang adalah 13 km lebih. Di dekat rumah korban memang ada pintu kanal Manunggal untuk menyaring sampah.
Baca Juga: Emak-emak Tampar Polisi di Kota Makassar Jadi Tersangka
Namun, menurut pihak keluarga, pagar tembok kanal tidak mungkin bisa dipanjat oleh anak berusia tiga tahun. Saat kejadian, air kanal juga sedang surut.
"Kalau pun jatuh, pasti ada terdengar bunyi. Sementara dekat lokasi itu banyak orang saat sore, masa tidak ada yang lihat kalau jatuh," ucapnya.
"Kalau korban juga tenggelam, pasti terangkat naik ke permukaan tiga atau empat jam setelahnya, tapi ini tidak," bebernya.
Kejanggalan lain adalah tubuh korban dipastikan hancur jika berada di pintu kanal. Sebab, sampah di pintu itu setiap harinya diangkut ke truk menggunakan mesin.
"Pasti bagian kepala dan tubuhnya hancur karena kita lihat mesin pengangkut sampah ke mobil itu giginya tajam. Tapi ini tubuhnya masih utuh, hanya luka-luka dan ada robek di bagian perut," ucapnya.
Saat ditemui di rumahnya pada Senin, 20 Mei 2024, Rahman menceritakan detik-detik Nur Qailah atau Ela dinyatakan hilang. Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 17 Mei 2024 menjelang maghrib.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan