SuaraSulsel.id - Menteri Pertanian sekaligus Ketua IKA Unhas Andi Amran Sulaiman, menghadiri acara halal-bihalal Universitas Hasanuddin di Makassar, Selasa 16 April 2024.
Amran Sulaiman memberikan sambutan dan menyampaikan gagasan upaya strategis yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam mendorong kemajuan Indonesia di sektor pertanian. Salah satunya menjadi lumbung pangan dunia.
Tidak hanya itu, dirinya juga membahas peran perguruan tinggi untuk menciptakan penguatan pangan Indonesia.
Amran Sulaiman juga menambahkan upaya transformasi pembangunan pertanian modern yang sistematis. Secara perlahan, dilakukan pengembangan pertanian konvensional menuju pertanian modern.
Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Punya Masalah di Paru-paru
Pemanfaatan pertanian modern nantinya akan memperbaiki penggunaan irigasi modern mikro yang dapat menghemat air dan meningkatkan produktivitas sekaligus beberapa keunggulan lainnya.
“Apa yang akan kita lakukan ke depan untuk Indonesia tidak bisa berdiri tegak tanpa dukungan seluruh pihak termasuk perguruan tinggi. Kita mengharapkan kedepannya Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia,” jelas Amran.
Terkait pelaksanaan halal bihalal Unhas, kata dia, merupakan salah satu sarana untuk saling bertemu, silaturahmi sekaligus menjadi media saling memberi maaf kepada sesama. Melalui agenda halal bihalal, diharapkan dapat menjaga kekompakan Civitas Akademika Unhas.
Turut hadir dalam acara tersebut yakni Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, MSc, Ketua Senat Akademik, Ketua MWA Unhas dan para wakil rektor, para dekan, direktur, kepala biro, dan ketua lembaga serta seluruh Civitas Akademika Unhas.
Kuliah Umum
Baca Juga: Viral Pesta Pernikahan Anak Menteri Pertanian Banjir Buah Durian
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan kuliah umum membahas tentang pengaruh budaya dalam komunikasi interkultural pada lingkungan bisnis, di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Mentan Amran dalam pemaparannya menjelaskan komunikasi interkultural atau lintas budaya sangat penting dalam dunia bisnis.
Dengan komunikasi interkultural, kata Mentan, dapat memberikan interaksi yang positif bagi kedua pelaku bisnis sehingga dapat meningkatkan performa bisnis. Selain itu juga dapat mengurangi potensi terjadinya konflik perbedaan budaya.
Ia menjelaskan hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi interkultural adalah sensitivitas untuk saling memahami budaya satu sama lain. Komunikasi non-verbal dalam bentuk gesture juga menjadi poin yang sering menimbulkan kesalahpahaman.
“Gesture menunjuk antara orang Bugis dan orang Jawa berbeda, jangan sampai jari telunjuk yang orang Bugis gunakan dapat menyinggung perasaan orang Jawa, begitupun sebaliknya,” jelas Mentan Amran Sulaiman.
Ia juga menambahkan bahwa sebelum melakukan bisnis ke wilayah lain, sebaiknya memiliki kemampuan adaptasi yang cepat. Ini dapat membangun kepercayaan pihak lain yang hendak bekerja sama.
“Komunikasi lintas budaya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis dalam skala global serta dapat memperkuat organisasi bisnis,” ucap Mentan.
Mengakhiri kegiatan, Mentan Amran memberikan motivasi kepada mahasiswa yang hadir untuk selalu berusaha dalam mendalami dunia bisnis. Menurutnya, untung dan rugi merupakan sesuatu yang selalu beriringan dan tidak bisa dipisahkan.
Mentan Amran juga mengatakan pihaknya senang bisa berbagi ilmu di almamaternya itu.
"Saya memberikan kuliah di Unhas itu bukan akhir-akhir ini saja. Tapi setelah ditelusuri SK, saya ternyata sudah memberi kuliah pada 2008," ujar Mentan Amran Sulaiman.
Berita Terkait
-
Daftar Perusahaan Pupuk Palsu, Bikin Petani Rugi Hingga Rp3 Triliun
-
Didukung Warga Sulsel, Denny Sumargo Tegas Tak Akan Minta Maaf Meski Dilaporkan Farhat Abbas
-
Silsilah 'Darah Bugis' Farhat Abbas, Ikut Disorot Usai Kisruh dengan Denny Sumargo
-
Dibela Orang Asli Bugis, Denny Sumargo dan Farhat Abbas Ditantang Naik Ring
-
Diumpakan Angsa Bertelur Emas, Pemerintah Konsisten Dukung Industri Sawit
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan