Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 12 April 2024 | 18:21 WIB
Puluhan penumpang bus tujuan Palu-Makassar dijamu makan gratis oleh sang sopir bus pada momen Lebaran Idul Fitri, Rabu, 10/4/2024 [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Lebaran selalu jadi momen untuk berkumpul bersama keluarga kampung halaman. Tidak heran jika persiapan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.

Namun nuansa kebersamaan berkumpul bersama keluarga di hari Idulfitri 1445 H tak bisa dirasakan oleh sopir dan penumpang Bus Borlindo tujuan Palu-Makassar. Mereka terpaksa singgah shalat Ied dan berlebaran di jalan.

Mereka bahkan tidak bisa menikmati sajian khas lebaran bersama keluarga di rumah. Tapi, diam-diam sang sopir mengarahkan bus ke rumah mertuanya agar para penumpang bisa ikut merasakan nuansa lebaran.

Momen ini dibagikan oleh salah satu penumpang bernama Octav di media sosialnya. Ia mengatakan pada saat lebaran hari pertama, mereka tidak bisa berkumpul bersama keluarga, karena masih berada di jalan untuk pulang kampung.

Baca Juga: Sunnah-sunnah Sebelum Salat Idulfitri, Bikin Sempurna Hari Kemenangan

Kata Octav, butuh waktu perjalanan selama 24 jam untuk bisa sampai di Makassar. Sementara, mereka baru berangkat dari Palu, Sulawesi Tengah, sehari sebelum lebaran.

"Jadi lebaran hari pertama itu kami masih di jalan untuk mudik. Jam 12 siang kita kelaparan dan warung pada tutup semua, tapi pak sopir diam-diam bawa kami ke rumah mertuanya," ucap Octav.

Ia mengaku mereka disuguhkan banyak makanan khas lebaran oleh mertua sang sopir, yang rumahnya terletak di daerah Polewali, Sulawesi Barat. Ada ketupat, opor ayam, telur balado, buras, tape, hingga segala jenis kue. 

"Ada sekitar 20 penumpang dan disuguhkan banyak makanan buat kami santap bersama di hari lebaran. Serasa makan di rumah sendiri," lanjutnya. 

"Awalnya kita minta singgah di minimarket untuk beli biskuit atau makanan, tapi begitu bus masuk di gang, kita heran ternyata kita disuruh turun semua buat makan di rumah mertuanya," kata Octav.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Mandi Sebelum Salat Idul Fitri, Disunnahkan oleh Rasulullah

Belakangan diketahui sopir itu bernama Syatir Tajuddin. Ia mengaku masih bertugas untuk mengantarkan para pemudik pulang kampung yang bertepatan dengan momen lebaran.

"Namanya cari nafkah, ya dikerjakan dengan ikhlas," ujarnya.

Selama menjadi sopir saat arus mudik ini Syatir mengaku banyak mendapatkan pengalaman suka dan duka. Terlebih di momen ramadan dan idulfitri, siang malam waktunya habis di jalan.

Aksi Syatir pun mendapat pujian dari warganet. Bahkan banyak yang mengaku menangis terharu dengan kedermawanan sopir bus itu.

"Menetes air mata saya melihat kebaikanmu pak," tulis akun Raka Bengkulu.

"Dermawan yang sesungguhnya. Sulit untuk menyaingi sifat seperti ini, bangga kepada orang tua yang sudah berhasil mendidik sang sopir," komentar akun lainnya.

"Saya terharu melihatnya. Sehat selalu dan dimudahkan urusannya untuk pak sopir yang budiman dan keluarganya," tulis akun lain.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More