SuaraSulsel.id - Pemkot Makassar menggelar malam takbiran sambil pawai obor di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Selasa malam 9 April 2024.
Pawai Obor mulai dari Masjid Kubah 99 dan finish di Anjungan City Of Makassar.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan pawai obor melibatkan 15 ribu sampai 20 ribu orang peserta.
“Pawai obornya itu melibatkan 153 kelurahan, dan masing-masing kelurahan terdiri dari 100 orang. Belum lagi ormas Islam, jadi saya kira bisa sampai 20 ribu orang,” kata Danny Pomanto.
Baca Juga: Ricuh! Pembagian THR di Masjid Raya Kota Makassar
Melalui Pawai Obor, Danny Pomanto ingin membangun suasana Ramadan seperti di kampung-kampung di tengah Kota Makassar.
“Kita mau cari suasana (Ramadan) desa di kota,” tuturnya.
Untuk mencegah kemacetan, Perumda Parkir Makassar Raya menurunkan personil Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menata kendaraan peserta Festival Pawai Obor dan Takbiran menyambut kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
"Dihadiri lebih kurang ribuan yang dirangkaikan ini untuk memeriahkan malam lebaran. Kami berterimakasih ke masyarakat dapat memarkir kendaraan yang telah disiapkan," jelas Dirut Perumda Parkir Makassar, Yulianti Tomu.
Ia menyampaikan, jika Tim Reaksi Cepat mengatasi kendaraan para undangan, agar tidak menimbulkan kemacetan di lokasi tersebut.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Makassar dan Sekitarnya, Selasa 9 April 2024
"Walau pun hujan deras. Kami tetap semangat menjalani masyarakat dengan mengarahkan kendaraannya mereka," paparnya.
Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Hal itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers usai sidang isbat yang dilakukan secara tertutup.
"Disepakati bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu, tanggal 10 April Masehi," kata Yaqut Cholil di Kantor Kemenag RI, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2024).
Penetapan itu disampaikan lantaran posisi hilan yang dinilai sudah memenuhi kriteria kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Penentuan awal 1 Syawal mengikuti kriteria baru MABIMS. Imkanur rukyat atau posisi hilal dianggap memenuhi kriteria bila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat, Markaz kawasan barat Asia Tenggara (untuk Indonesia).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Ubah Sampah Jadi Emas: Eco Enzyme Jadi Kunci Ekonomi Warga?
-
Dugaan Korupsi Rp87 Miliar di UNM Tercium! Polda Sulsel Usut Dugaan Mark Up Harga Material
-
Harga Beras Meroket? Pemprov Sulsel Gelar 'Gerakan Pangan Murah' untuk Kendalikan Inflasi
-
Berebut Warisan, Pria di Gowa Tega Tembak Ipar Hingga Nyaris Meninggal
-
Makassar Bakal Punya Stadion Megah! Rp500 Miliar Digelontorkan, Kapan Rampung?