SuaraSulsel.id - Harga beras di Sulawesi Selatan masih di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET. Pemerintah meminta agar warga tidak panic buying untuk menjaga stabilitas harga.
Pemprov Sulsel dan Bulog memastikan stok beras di Sulsel aman hingga bulan Juli. Saat ini Bulog masih punya stok 44.000 ton untuk kebutuhan selama ramadhan. Angka itu dinilai masih lebih besar dibanding kebutuhan warga Sulsel untuk konsumsi beras yang hanya mencapai 8.500 ton.
"Ini sangat cukup sampai bulan Juli karena kebutuhan kita hanya 8.500 ton, ditambah untuk kebutuhan (beras) SPHP ada 6.000-7.000 ton sehingga stok ini sangat cukup untuk wilayah Sulsel," ujar Kepala Divisi Regional Bulog Sulselbar, Holison saat mendampingi Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin meninjau harga komoditas pangan di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 12 Maret 2024.
Holison menambahkan pihaknya dalam waktu dekat juga akan mendapatkan tambahan beras sebesar 10.500 ton. Sehingga, harga beras di pasaran diharap bisa kembali normal.
Menurut Holison, masyarakat melakukan "panic buying" bukan karena ketiadaan beras, melainkan ingin mendapatkan harga yang lebih murah. Fenomena ini, kata dia, justru dapat mengakibatkan harga menjadi lebih buruk.
"Untuk beras komersial memang ada relaksasi HET naik Rp1.000 tetapi stabilisasi harga terus kita lakukan. Misal untuk SPHP itu kita jual Rp53 ribu untuk 5 kg yang jelas stok kami ada," ucapnya.
Sementara, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin berharap masyarakat bisa berbelanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Pemerintah, menurutnya sudah menyiapkan alternatif dengan menggelar pangan murah.
Diketahui, harga pangan pada hari pertama bulan ramadhan terpantau naik. Khususnya komoditas beras, gula, minyak goreng, cabai dan bawang.
Berdasarkan pantauan di pasar Minasa Upa, Kabupaten Gowa, harga gula naik jadi Rp18.000 per kg dari harga sebelumnya Rp16.000 per kg. Sementara untuk cabai masih berkisar Rp60 ribu per kilo dari Rp45 rb per kg pekan lalu.
Baca Juga: Ngeri! Rp68 Juta Lenyap dalam Sekejap, Warga Makassar Korban Penipuan Modus Baru
Untuk beras, harganya bervariasi. Mulai dari Rp16.000 hingga Rp18.000 per kg. Harga ini jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp13.900 per kg untuk premium dan Rp10.900 per kg untuk medium.
Kata Bahtiar, tingginya harga pangan karena permintaan di awal bulan puasa sangat tinggi. Sementara produksi, misal cabai, masih sangat minim.
"Tapi yang penting barangnya ada dan mencukupi. Memang ada kenaikan tapi masih dalam batas toleransi," ucap Bahtiar.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Gubernur Sulsel Tutup Katinting Race 20205: Budaya Maritim Harus Dilestarikan
-
MTF Market 'Monster Land' Mulai 29 Oktober, Makin Banyak Event dan Area Makan Seru
-
Taufan Pawe Usul Peradilan Khusus Pemilu: 14 Hari Penyidikan Terlalu Singkat
-
Trans Sulawesi Jalur 'Hitam' Pupuk Subsidi? Polda Sulbar Amankan Ratusan Karung
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand