Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 26 Februari 2024 | 18:37 WIB
Ilustrasi: Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSulsel.id - Harga beras di Sulawesi Selatan terus mengalami kenaikan. Padahal daerah ini dikenal dengan provinsi "Lumbung Pangan".

Pemprov Sulawesi Selatan mencatat harga beras di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan pada Senin, 26 Februari 2024 mengalami kenaikan hingga Rp17 ribu per liter. Ada kenaikan signifikan sekitar Rp3.100 dari dua pekan lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sulsel Ichsan Mustari mengatakan salah satu faktor harga beras naik karena permintaan dari provinsi lain yang sangat tinggi, bahkan dijual hingga ke pulau Sumatera.

Petani memilih menjual berasnya ke provinsi lain dengan harga yang lebih tinggi, dibanding jika dijual di dalam wilayah Sulsel. Di satu sisi, produksi beras di Sulsel mengalami penurunan akibat faktor El Nino.

Baca Juga: Makassar Ingin Jadi Kota Rendah Karbon, Pj Gubernur Sulsel: Sesuai Program Pemprov Sulsel

"Karena permintaan beras dari Sumatera, Maluku, Kalimantan sangat tinggi. Petani lebih pilih jual ke luar karena harganya lebih mahal. Itu mempengaruhi harga di Sulsel," ujarnya.

Ia mengaku Pemprov akan segera membuat regulasi dengan petani dan penggiling terkait penjualan beras ke luar provinsi. Setidaknya harus ada 10 ton yang tersimpan untuk menjaga stok di setiap daerah.

"Satgas akan mengawasi. Kami akan segera berkoordinasi dengan petani dan penggiling di daerah agar berasnya jangan dijual habis ke luar," tegasnya.

Ichsan menegaskan Pemprov bersama Bulog terus melakukan gerakan pangan dan pasar murah di kabupaten/kota untuk mengintervensi harga yang tergolong sangat tinggi saat ini.

Sejumlah daerah juga akan memasuki musim panen sehingga harga beras diprediksi mulai kembali normal di bulan Maret.

Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel: Segera Selesaikan Semua Administrasi untuk Pembangunan Stadion

Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, harga eceran tertinggi beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg. Itu berlaku untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Sebelumnya, Kepala Divisi Regional Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat Imron Rosidi mengatakan sudah ada 100 ribu ton beras impor masuk ke Sulawesi Selatan, baru-baru ini.

Bulog ditugasi pemerintah untuk mengimpor beras negara dan beras CBP (cadangan beras pemerintah), dan Sulsel dapat destinasi impor beras sebanyak 100 ribu ton.

"Stok dari impor sudah masuk semua. Stok yang ada di sini juga untuk mengcover Maluku dan Papua karena kalau nunggu dari Jawa cukup lama," ujar Imron.

Imron mengatakan jika harga masih tetap tinggi, maka pihaknya akan melakukan intervensi harga. Bulog juga sudah bekerja sama dengan sejumlah ritel modern untuk mengatasi kekurangan stok.

"Kami sudah bekerjasama dengan sejumlah minimarket. Ke depan, beras SPHP (beras medium) itu akan dijual di ritel modern agar customer tidak kesulitan. Kalau itu kan harganya paling tinggi Rp10.900 per liter," jelasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More