SuaraSulsel.id - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama lintas sektor, bukan hanya tugas satu instansi.
“Penanganan stunting ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas. Kita harus satu visi, satu frekuensi, dan jangan sampai terpecah oleh ego sektoral atau ego elektoral,” tegas Fatmawati saat membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulsel di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (26/7/2025).
Acara ini juga menjadi bagian dari Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sulsel 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Fatmawati memantau langsung laporan dari perwakilan kabupaten/kota se-Sulsel.
Ia menekankan pentingnya validasi data stunting yang akurat dan pemantauan berkala oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
“Data yang benar adalah kunci. Posyandu sebagai garda terdepan juga harus terus kita perkuat,” tambahnya.
Fatmawati turut mengapresiasi capaian Provinsi Sulsel yang berhasil mencatat penurunan angka stunting signifikan.
Saat ini, Sulsel berada di posisi ketiga nasional bersama Sumatera Selatan dengan penurunan lebih dari 4 persen, di bawah Papua Tengah (lebih 6 persen) dan Jawa Barat (lebih 5 persen).
Ia juga mendorong penguatan program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang melibatkan ASN sebagai orang tua asuh bagi anak-anak berisiko stunting.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil
“Ini bentuk nyata komitmen moral kita. Bukan hanya aturan dan program, kita harus ikut turun langsung,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel, Muhammad Saleh, menyebut Rakerda 2025 sebagai momen strategis untuk menyatukan langkah pusat dan daerah, khususnya mendukung lima program Quick Win BKKBN, seperti GENTING, TAMASYA, GATI, AKAL IMITASI, dan SIDAYA.
“Tahun 2025 adalah awal RPJPN. Ini kesempatan besar yang tidak boleh kita sia-siakan,” ucap Saleh.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, turut hadir dan memuji arah kebijakan Sulsel yang dinilai sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Pusat.
“Kunci keberhasilan penurunan stunting ada pada kolaborasi semua pihak. Posyandu harus kita jadikan milik bersama,” ujarnya.
Rakerda ini diikuti 176 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Bersama-sama, mereka menyusun rencana aksi 2025 untuk menurunkan prevalensi stunting di bawah 20 persen, demi mewujudkan generasi emas 2045.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Gubernur Sulsel Dukung Mendagri Perkuat Ekonomi dan Keamanan Daerah
-
Wali Kota Makassar Ingin Bangun Stadion Untia Tanpa Utang
-
Persita Siap Gebuk PSM Makassar, Ini Kata Pelatih Pena
-
Unhas Kenang Jasa Pahlawan dan Keluarga: Ziarah Makam Sultan Hasanuddin Jadi Momen Refleksi
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem