SuaraSulsel.id - Masyarakat Indonesia kembali mendapat tekanan ekonomi dengan naiknya harga sejumlah bahan pangan dalam sepekan terakhir.
Salah satu kenaikannya paling signifikan dirasakan masyarakat saat ini adalah beras. Dan persoalannya, kenaikan harga bahan pokok ini juga berefek pada kenaikan harga sejumlah bahan lainnya, seperti minyak goreng, garam, dan lain-lain.
Di tengah ancaman efek domino lonjakan harga pangan ini, beberapa pelaku eksportir ikan di Makassar menggagas lahirnya perkumpulan BARA Ikan.
Komunitas ini menunjuk salah satu pelaku usaha perikanan di Sulsel, Rusdi Hidayat Jufri sebagai ketuanya.
Baca Juga: Bantuan Benih Ikan, Harapan Baru bagi Nelayan Danau Tempe
Rusdi yang saat ini juga menjabat ketua Komite Tetap Pembinaan UMKM Kadin Sulsel menjelaskan, BARA IKAN adalah gerakan membangun interkoneksi kompetensi dengan memegang asas kesetaraan di kalangan anggotanya.
“Di dalamnya mengkoordinasikan kompetensi pasar, komoditas, soft skill dan hard skill. Kami yang berkumpul ini memiliki kesamaan sikap soal potensi perikanan di Indonesia Timur yang sangat besar, yang bila dimanfaatkan dengan baik akan menjadi tulang punggung kemandirian ekonomi masyarakat di kawasan ini,” terangnya, Senin 4 Maret 2024.
“Bagaimanapun kalau daya beli masyarakat kita bagus, kenaikan harga bahan pangan, seperti dalam kasus beras sekarang ini, tidak akan menyebabkan tekanan ekonomi,” jelasnya.
Rusdi yang saat ini dipercaya pula sebagai pengurus bidang ekonomi Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, menjelaskan, bila dinilai ke dalam mata uang, potensi hasil perikanan di Indonesia Timur, 7 kali dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Apabila diekspor dengan benar, ikan Indonesia Timur bisa menghasilkan sebesar 39,6 juta dollar setiap tahun.
“Nilai ikan di dunia saat sangat tinggi. Terutama ikan tuna. Menariknya ikan-ikan dari wilayah Indonesia Timur mulai banyak diminati di tingkat global karena Jepang yang selama ini dikenal sebagai penghasil tuna terbaik mulai kurang dipercaya. Karena adanya isu kebocoran nuklir ke perairan negara tersebut.”
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Klaim Harga Pangan Sangat Stabil saat Ramadan dan Lebaran
-
Sidak Jajanan Takjil di Benhil, Kepala BPOM Pastikan Produk Pangan yang Dijual Aman Dikonsumsi
-
Doa Nabi Yunus AS Saat Berada Dalam Perut Ikan
-
Polda Metro Jaya Temukan Minyakita Tak Sesuai Takaran, 3 Distributor Terindikasi Curang
-
WPI Tegaskan Komitmen Dukung Swasembada Pangan
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta