Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 04 Maret 2024 | 09:06 WIB
Ketua BARA IKAN Rusdi Hidayat Jufri (baju hitam) [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Masyarakat Indonesia kembali mendapat tekanan ekonomi dengan naiknya harga sejumlah bahan pangan dalam sepekan terakhir.

Salah satu kenaikannya paling signifikan dirasakan masyarakat saat ini adalah beras. Dan persoalannya, kenaikan harga bahan pokok ini juga berefek pada kenaikan harga sejumlah bahan lainnya, seperti minyak goreng, garam, dan lain-lain.

Di tengah ancaman efek domino lonjakan harga pangan ini, beberapa pelaku eksportir ikan di Makassar menggagas lahirnya perkumpulan BARA Ikan.

Komunitas ini menunjuk salah satu pelaku usaha perikanan di Sulsel, Rusdi Hidayat Jufri sebagai ketuanya.

Baca Juga: Bantuan Benih Ikan, Harapan Baru bagi Nelayan Danau Tempe

Rusdi yang saat ini juga menjabat ketua Komite Tetap Pembinaan UMKM Kadin Sulsel menjelaskan, BARA IKAN adalah gerakan membangun interkoneksi kompetensi dengan memegang asas kesetaraan di kalangan anggotanya.

“Di dalamnya mengkoordinasikan kompetensi pasar, komoditas, soft skill dan hard skill. Kami yang berkumpul ini memiliki kesamaan sikap soal potensi perikanan di Indonesia Timur yang sangat besar, yang bila dimanfaatkan dengan baik akan menjadi tulang punggung kemandirian ekonomi masyarakat di kawasan ini,” terangnya, Senin 4 Maret 2024.

“Bagaimanapun kalau daya beli masyarakat kita bagus, kenaikan harga bahan pangan, seperti dalam kasus beras sekarang ini, tidak akan menyebabkan tekanan ekonomi,” jelasnya.

Rusdi yang saat ini dipercaya pula sebagai pengurus bidang ekonomi Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, menjelaskan, bila dinilai ke dalam mata uang, potensi hasil perikanan di Indonesia Timur, 7 kali dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Apabila diekspor dengan benar, ikan Indonesia Timur bisa menghasilkan sebesar 39,6 juta dollar setiap tahun.

Baca Juga: Wakapolri Luncurkan Program Percepatan Penyaluran Bantuan Pangan Serentak 24 Kabupaten/Kota di Sulsel

“Nilai ikan di dunia saat sangat tinggi. Terutama ikan tuna. Menariknya ikan-ikan dari wilayah Indonesia Timur mulai banyak diminati di tingkat global karena Jepang yang selama ini dikenal sebagai penghasil tuna terbaik mulai kurang dipercaya. Karena adanya isu kebocoran nuklir ke perairan negara tersebut.”

Load More