SuaraSulsel.id - Badan Informasi Geospasial (BIG) melaksanakan kick off penyediaan peta dasar skala besar wilayah darat Pulau Sulawesi. Percepatan dilakukan dengan memperkuat pengaturan tata kelola dalam berbagi data dan informasi geospasial dalam kebijakan satu peta.
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Ibnu Sofian mengatakan data dan informasi geospasial dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memitigasi bencana di pulau Sulawesi.
Seperti diketahui, pulau Sulawesi rawan terhadap ancaman gempa bumi di darat akibat ada beberapa sesar atau patahan yang teridentifikasi seperti sesar Gorontalo, sesar Amurang, sesar Bolaang Mongondow dan sesar Airmadidi dan sesar Walanae.
Ibnu mengatakan dengan satu peta tersebut, maka bisa menjadi alat bantu dalam perumusan kebijakan dan pengambil keputusan yang berhubungan dengan pembangunan secara nasional, termasuk mitigasi bencana.
Baca Juga: Dinas Kominfo Sulsel Ajak Pemerintah Daerah Bangun Security Operation Center
"Ini sangat berguna untuk mitigasi dan tanggap darurat bencana. Dengan peta (skala) 1:5000 dan 1:1000 untuk kota besar, kita bisa menyusun area terdampak. Seperti banjir seberapa tinggi, arusnya kemana larinya," kata Ibnu di Hotel Rinra, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 27 Februari 2024.
Menurutnya, dari peta dasar itu bisa diketahui bagaimana mengukur lokasi evakuasi korban, termasuk bakal mengurangi kerugian materil akibat gempa.
"Karena peta dasar geospasial ini bisa digunakan jadi patokan, seperti evakuasinya kemana, shelternya dibangun dimana dan jenis bangunan seperti apa yang akan dibangun di daerah tertentu, itu bisa kita ketahui," ungkapnya.
Sementara, Kepala Badan Informasi Geospasial Muhammad Aris Marfai menambahkan peta dasar sangat berguna sebagai sistem pendukung dalam mengambil kebijakan terkait pembangunan ekonomi, sosial budaya, dan ketahanan nasional. Ini bisa jadi solusi untuk konflik tumpang tindih lahan.
Kebijakan ini sudah diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 9/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta dengan skala 1:50.000.
Baca Juga: Hari Ini Pj Gubernur Sulsel dan Sejumlah Kepala Daerah Ketemu Presiden Jokowi Bahas Stadion
"Selama ini banyak terjadi tumpang tindih lahan. Sehingga kebijakan satu peta bisa jadi solusi dalam permasalahan itu," ujarnya.
Berita Terkait
-
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia untuk Teknologi AI dan Cloud
-
Selain Emas, Ini Aset Safe Haven Lain yang Wajib Dilirik Saat Ekonomi Bergejolak
-
Harga Emas Terbang Tinggi! Saatnya Investasi atau Justru Jual Simpanan?
-
Kawasan Jakarta Utara Dinilai Masih Banyak Dilirik buat Investasi, Ini Sederet Alasannya!
-
Harga Emas Diramal Makin Bersinar Tahun Ini, Bakal Cetak Sejarah Dunia
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!