SuaraSulsel.id - Presiden Jokowi menegaskan tidak akan menggunakan hak untuk kampanye. Meski menurutnya, ada aturan yang membolehkan presiden untuk kampanye.
"Apakah pertanyaannya saya akan kampanye, jawabannya tidak. Saya tidak akan kampanye," kata Jokowi.
Berdasarkan jadwal pemilu 2024 yang dirilis KPU, waktu pemungutan suara dilakukan tanggal 14 Februari 2024. Maka dapat disimpulkan para calon peserta pemilu baik caleg maupun capres-cawapres diberikan waktu melakukan kampanye hingga 10 Februari 2024.
Kemudian mulai 11-13 Februari 2024 merupakan masa tenang
Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Sudirman Said, menginginkan Presiden Jokowi menjadi teladan selama proses Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Ia menjelaskan, presiden harus menunjukkan sikap netral atau tidak berpihak kepada pasangan calon manapun, meskipun yang sedang berkompetisi adalah anaknya sendiri.
"Perkataan dan perbuatan presiden harus selaras. Kami merindukan keteladanan yang selaras antara kata-kata yang diucapkan dengan perbuatan," kata Sudirman usai menghadiri diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Dialog Nusantara (FDN) dengan tema "Pilpres dan memulihkan distorsi kompetisi menjadi kompromi" di Jakarta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pernyataan presiden kerap tidak sejalan dengan apa yang diperbuatnya, sehingga menimbulkan kesan tidak netral selama berjalan-nya Pilpres 2024.
Sudirman menambahkan, fenomena itu memicu banyaknya pernyataan sikap civitas academica dari berbagai perguruan tinggi yang menilai krisis etika dan moral politik dilakukan oleh presiden.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu berharap, Presiden Jokowi bisa menunjukkan sikap seorang pemimpin yang adil atau tidak memihak, sehingga kualitas demokrasi dalam momentum pemilu bisa terjaga.
Sementara itu, pernyataan kritik terkait kondisi negara dan penyelenggaraan pemilu, terus dilakukan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia beberapa waktu terakhir.
Sejumlah kampus seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) telah menyampaikan pernyataan dan kritikan kepada penyelenggara pemilu dan juga Presiden Jokowi, agar bersikap netral selama Pemilu 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
Terkini
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!
-
Rumah Ratusan Juta Rupiah di Lahan Stadion Sudiang Dibongkar
-
Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto