SuaraSulsel.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mendistribusikan logistik Pemilu untuk Kecamatan Seko dan Rampi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Proses distribusi dengan menggunakan pesawat terbang pada 9 Februari 2024. Diketahui daerah ini sulit dijangkau akses jalan darat.
Ketua KPU Sulawesi Selatan, Hasbullah mengatakan KPU sudah menyiapkan dua opsi untuk penyaluran logistik Pemilu di kecamatan Rampi dan Seko.
Jika penerbangan di bandara Seko tidak terbuka, maka penyaluran akan dilakukan oleh pesawat milik TNI atau Polisi.
Baca Juga: Pemenang Pemilu di Sulawesi Selatan Bisa Segera Diketahui Lewat Aplikasi Ini
"Rencananya tanggal 9 Februari 2024 penyaluran logistik untuk wilayah Seko dan Rampi akan dilakukan menggunakan pesawat terbang. Kami sudah bicara dengan pesawat kargo yang akan mengangkut," ujarnya usai melakukan deklarasi Pemilu Damai bersama pelajar di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 29 Januari 2024.
Kecamatan Rampi dan Seko diketahui merupakan daerah terpencil di kabupaten Luwu Utara yang sulit diakses menggunakan jalur darat.
Dari data KPU, jumlah pemilih tetap tahun 2024 di dua kecamatan ini mencapai 10.754 untuk wilayah Seko dan 22.459 pemilih di Rampi.
"Kita berharap cuaca mendukung agar penyaluran di wilayah terjauh bisa dilakukan dengan lancar. Harus rampung H-3," ucapnya.
Hasbullah menjelaskan salah satu hambatan penyaluran logistik Pemilu ke daerah terpencil karena faktor cuaca. Tidak hanya lewat udara, tapi juga mempengaruhi operasional kapal ke pulau-pulau terluar.
Baca Juga: Ini Hukuman Peserta Pemilu Bagi-bagi Kartu Nama dan Bahan Pokok Pada Masa Tenang
Misalkan di Pangkep dan Selayar. KPU akan menyalurkan logistik ke wilayah kepulauan mulai 4 Februari. Adapun distribusi logistik pemilu untuk wilayah Makassar dan sekitarnya baru akan dilakukan pada H-2 sebelum pemungutan suara.
Berita Terkait
-
Alasan Efisiensi, KPU Tiadakan Kampanye Akbar di PSU Pilkada 2024
-
KPU: Dua Kabupaten Tak Ada Dana untuk Gelar PSU
-
Analisa Pakar Soal Gugatan UU Pemilu, Caleg Harus 'Akamsi'
-
PSU di 24 Daerah: Bentuk Ketidakbecusan KPU jadi Penyelenggara Pemilu!
-
Bocah SMA Ngeluh Pemerintah Jadi Sumber Masalah, Anies: Kalau Ada Pemilu Lagi, Pilih yang Benar
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta