SuaraSulsel.id - Masalah utang piutang antara PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar atau PSM Makassar dan pengusaha bernama Shesie Erisoya belum menemui titik terang.
Terkini, Erisoya meminta pertolongan Ketua PSSI, Erick Thohir. Untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Erisoya melalui kuasa hukumnya mendatangi langsung kantor PSSI, baru-baru ini. Dalam surat tersebut, Erisoya melaporkan atau mengadu ke PSSI soal dugaan perbuatan pelanggaran yang dilakukan oleh PT PSM.
"PSM telah meminjam dana dari saudari Erisoya selama musim liga Indonesia sejak tahun 2016, 2017, 2018, 2019 dengan jumlah Rp14.946.740.681," demikian salah satu poin dari isi surat yang dibuat pada 22 Januari 2024 lalu itu.
Namun sampai tanggal jatuh tempo dari utang, PT PSM disebut belum juga punya itikad baik untuk melunasi utang kepada Erisoya.
Olehnya, pengusaha coffee shop di Makassar itu memohon kepada ketua PSSI, Erick Thohir untuk dapat memfasilitasi mediasi dan sebagai mediator antara Erisoya dan PT PSM terkait utang yang telah jatuh tempo.
Seperti diketahui, PSM Makassar sedang mengalami kesulitan masalah keuangan. Sang pelatih Bernardo Tavares bahkan rela melelang barang pribadinya demi membantu keuangan tim yang sempat tidak gajian.
PSM Makassar sebelumnya berutang ke Erisoya dengan nilai yang cukup besar. Perkara utang piutang itu terjadi di tahun 2016-2019 saat Erisoya masih menjabat sebagai Sekretaris Munafri Arifuddin.
Munafri atau akrab disapa Appi adalah mantan CEO PSM Makassar. Saat ini menjabat sebagai Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Baca Juga: Makin Bokek, Kiper PSM Makassar Didenda Rp75 Juta
Pihak manajemen PSM Makassar tak menampik soal persoalan utang piutang itu. Namun, menurut Direktur PT PSM Sadikin Aksa, utang sudah ada sebelum ia menjabat sebagai Direktur Utama.
"Punya utang. Tapi PSM sebelum saya ambil alih kembali, itu banyak sekali utang yang ada di dalam bukunya," uajr Sadikin Aksa ke media.
Sadikin juga mengaku sempat kebingungan lantaran banyak yang tiba-tiba datang membawa catatan dan mengaku pernah meminjamkan uang ke PSM. Sementara, tidak semua catatan itu dilengkapi dengan bukti ataupun dokumen perjanjian.
"Saya bingung orang datang ke saya, pak PSM punya utang ini, ini, kenapa bisa? kapan pinjam uang (kita tidak tahu), paling tidak ada perjanjian utang piutang atau hitam di atas putih," ucapnya.
Walau demikian, kata Sadikin, ia akan bertanggung jawab soal utang-utang tersebut. Sadikin mengaku akan membayar, tapi perlu verifikasi terlebih dahulu.
"(Harus) diverifikasi mana yang benar. Jangan sampai tiba-tiba PSM ada utangnya di sini, mana buktinya? ini masih ada loh tidak ada bukti, hitam di atas putihnya tidak ada," kata Sadikin.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Makna Mendalam Logo HUT Sulsel ke-356 Terungkap! Ada Pesan Sinergi dan Empat Etnis
-
UNM Tingkatkan Produksi Pertanian Lahan Tadah Hujan dengan Energi Surya
-
Pelajaran dari Palu: 7 Tahun Setelah Bumi Berguncang dan Laut Mengamuk
-
Penggugat Polda Sulsel Rp800 Miliar Cabut Laporan, Ada Apa ?
-
Miris! Guru Pedalaman Tana Toraja Utang Ojek Rp10 Juta Demi Mengajar