Bagi Wildam, kesenian itu soal keikhlasan dan kejujuran hidup.
Karya Lahir dari Keresahan
Ia mengungkapkan bahwa setiap karyanya lahir dari keresahannya. Ia merasa pernah ada waktu dimana orang hanya memandang kekayaan.
"Sekarang kan zaman dimana kita menghargai orang dari fesyennya, dari kekayaannya, bukan lagi hubungannya dengan Tuhannya dan sesama manusia," sebutnya.
Tak hanya berkisah soal uang panai. Wildam juga menggambarkan kondisi yang kerap dialami masyarakat rentan seperti buruh.
Hasil karyanya bahkan sudah pernah dipamerkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Saya juga melukis soal buruh yang diupah tidak selayaknya lewat uang Rp100 ribu," sebutnya.
Lewat hasil karyanya itu, Wildam ingin memberi pesan moral bagi kita bahwa uang bisa mengukur tingkat sosial seseorang, namun tidak selamanya dapat membahagiakan.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga: Ritual Annyorong Lopi, Kearifan Lokal Bugis dalam Peluncuran Kapal Pinisi di Pantai Losari Makassar
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!
-
Rumah Ratusan Juta Rupiah di Lahan Stadion Sudiang Dibongkar
-
Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto