SuaraSulsel.id - Praktisi Teknologi Informasi (TI) asal Sulsel berhasil menciptakan aplikasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu kemudahan pengurusan administrasi desa dengan menggunakan pengenalan wajah tanpa kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.
Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya mengatakan, aplikasi ciptaannya itu dinamai Teknodesa yang bisa digunakan oleh semua instansi dalam memudahkan pengurusan berkas administrasi masyarakat tanpa harus antre dan datang ke kantor desa atau kelurahan.
"Aplikasi Teknodesa ini yang pertama di Indonesia dan belum ada yang menggunakannya. Aplikasi ini bisa dipakai oleh semua instansi yang berhubungan dengan pelayanan kemasyarakatan," ujarnya.
Risman yang juga alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu menjelaskan jika aplikasi yang dibuatnya itu setelah mengetahui adanya kekurangan dan kelemahan dari teknologi pengenalan yang sudah dipakai beberapa instansi di Jakarta dan Pulau Jawa dengan pembacaan KTP elektronik.
Dia menyadari kekurangan jika tanpa KTP elektronik, maka warga yang akan mengurus kebutuhan administrasi di kantor pelayanan, baik di desa/kelurahan ataupun instansi lainnya akan kesulitan karena kunci untuk mengurus administrasi adalah KTP elektronik.
"Kami menyadari jika aplikasi pengenalan dengan menggunakan KTP elektronik itu sedikit lemah. Makanya, kami ciptakan aplikasi Teknodesa yang tanpa KTP cukup pengenalan wajah, maka seluruh data warga akan langsung muncul. Setelah itu, warga bebas memilih administrasi apa yang dibutuhkan dan setelah itu sudah bisa dicetak sendiri karena semua sudah menggunakan sistem barcode," katanya.
Risman Arung Bratawijaya mengatakan, aplikasinya merupakan aplikasi berbasis android, dilengkapi juga dengan sistem informasi dan website, untuk memajukan desa dengan teknologi.
"Fitur-fitur yang disediakan, dapat membantu digitalisasi desa dalam hal data dan informasi, pelayanan administrasi daring, perdagangan daring untuk UMKM desa, profile desa, berita desa, panggilan darurat dan lain-lain," jelasnya.
Atas aplikasinya itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar langsung menggandeng Tekno Jaya Indonesia untuk menggunakan teknologinya itu agar bisa memudahkan sistem pelayanan administrasi di daerahnya.
Baca Juga: Antropologi Unhas Tingkatkan Pemahaman Siswa SMAN 1 Maros Bermedia Sosial
Salah satu desa di Selayar yang sudah menggunakan aplikasi Teknodesa itu, yakni Desa Pamatata, Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan desa pertama di Indonesia, yang menggunakan aplikasi Teknodesa dengan teknologi tersebut.
"Aplikasi ini memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Salah satunya terdapat tiga pilihan bahasa, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa daerah," terangnya.
Menurut dia, dengan menggunakan teknologi terkini yaitu f"ace recognition" atau deteksi wajah, warga desa hanya memperlihatkan wajahnya di kamera, maka akan otomatis terbaca oleh sistem, tanpa perlu bawa KTP dan lain-lain.
Setelah terbaca oleh sistem, warga desa bisa langsung memilih jenis surat yang akan diurus. Selanjutnya akan secepatnya di proses oleh admin, kemudian warga akan dipanggil melalui sistem antrian menuju ke box printer, atau ke aparat desa untuk mengambil surat yang sudah jadi.
"Jika warga berhalangan hadir ke kantor desa, maka cukup melakukan pemohonan surat di aplikasi Teknodesa. Setelah login, warga dapat mengajukan permohonan surat dan akan di proses oleh admin desa," ungkap Risman.
"Setelah surat selesai di proses, warga akan mendapatkan notifikasi dan dapat langsung mendownload surat tersebut, di aplikasi Teknodoesa. Sehingga, tanpa perlu datang ke kantor desa, urusan administrasi atau persuratan warga dapat selesai," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
4.047 PPPK Resmi Dilantik, Gubernur Sulsel: Ini Amanah Besar untuk Pelayanan Publik
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
135 Siswa SD di Kota Makassar Terima Seragam Gratis
-
Detik-detik Anggota TNI AU Tikam Pria Depan Istrinya, Korban Tewas!
-
Status Dipulihkan! Guru Rasnal dan Abdul Muis Kembali Aktif Jadi ASN