SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar menyebut puncak musim hujan di kota Makassar akan terjadi pada awal Januari 2024. Namun hujan yang sudah mulai mengguyur Kota Makassar mulai menimbulkan banjir di sejumlah lokasi.
"Makassar diperkirakan (puncaknya) di awal Januari. Untuk saat ini kita baru memasuki permulaan (musim hujan), belum ke peralihan," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Makassar Hanafi Hamzah saat diwawancara, Senin, 4 Desember 2023.
Ia menjelaskan, prediksi BMKG musim hujan di Sulawesi Selatan tidak terjadi bersamaan. Untuk kota Makassar, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari. Sementara Sulsel bagian Utara terjadi pada bulan Maret dan Sulsel bagian Timur lebih lama yakni bulan Juni.
"Untuk Sulsel ada variasi, tidak bersamaan waktunya," jelasnya.
Baca Juga: Gugatan 8 Mantan Ketua PPS di Kota Makassar Ditolak Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Perbedaan musim hujan disebabkan oleh posisi Indonesia yang terbagi atas 699 zona musim (ZOM) dan terdiri dari 583 ZOM dengan dua musim atau lebih dan 116 ZOM yang memiliki satu musim. Sulsel sendiri punya tiga ZOM.
Kata Hanafi, Makassar saat ini belum dikatakan musim hujan karena jumlahnya yang masih sedikit. Begitupun dengan cuaca yang dikategorikan normal atau tidak ekstrim.
"Jumlahnya belum besar jadi ini masih permulaan. Untuk guntur, angin kencang, dan curah hujan deras itu sifatnya hanya sesaat, jadi belum kategori ekstrem," ulas Hanafi.
Kata Hanafi, pertumbuhan awan cumulonimbus di bulan Januari akan semakin banyak. Sehingga, curah hujan akan lebih besar dan lebih lama.
BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai banjir, pohon tumbang dan petir.
Baca Juga: Jumlah Jomblo di Kota Makassar Paling Tinggi di Sulawesi Selatan, Nomor 2 Kabupaten Bone
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Makassar Hendra Hakamuddin mengaku genangan air sudah terjadi di sejumlah titik. Setinggi 30 cm.
Seperti di wilayah Biringkanaya dan Tallo. Namun, banjir cepat surut karena curah hujan yang menurun.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk penanganan saluran air yang tersumbat," kata Hendra.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat