SuaraSulsel.id - Eks kepala Desa Padang Kamburi, Kecamatan Bua Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan bernama Marjono dituntut pidana 5 tahun 6 bulan penjara. Ia didakwa melakukan tindak pidana korupsi dengan cara menilep dana desa dan bantuan Covid-19.
Marjono menjalani sidang pembelaan di ruang Prof Dr.Bagir Manan Pengadilan Negeri Makassar, pada Senin 27 November 2023. Selain dituntut pidana, Marjono juga diminta mengganti rugi Rp389 juta subsider 6 bulan pidana.
Dalam perkara nomor 121/Pid.Sus-TPK/2023/PN Mks disebutkan Marjono melakukan aksinya dari tahun 2019 hingga 2021. Ia melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri Rp389.572.581 juta untuk kepentingan pribadi.
Dijelaskan pada tahun 2019, Desa Padang Kamburi mendapatkan dana desa sebesar Rp755.654.000. Jumlah yang sama didapatkan pada tahun 2020 sebesar 755.463.000 dan Rp533.507.800 juta pada tahun 2021.
Baca Juga: Bawaslu Sulsel: Kepala Desa dan Perangkat Desa Dilarang Kampanye dalam Pemilu 2024
Anggaran tersebut dicairkan ke dalam tiga tahap. Marjono selaku Kepala Desa mengajukan permohonan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Luwu untuk pencairan ke rekening desa.
Setelah cair, terdakwa meminta uang dana desa tersebut untuk dikelola sendiri, sehingga semua dana desa diserahkan kepada Marjono. Yang mana kemudian, sisa atau kelebihan dana desa tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi.
"Begitu pun Dana Covid-19 yang masuk ke rekening Desa Padang Kamburi tanggal 15 April 2021, sebesar Rp55.157.200 diminta oleh terdakwa untuk dikelola sendiri. Yang mana sisa anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi," demikian dakwaan yang dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Makassar, Senin, 27 November 2023.
Semua kegiatan yang menggunakan anggaran dana desa pada tahun 2019, 2020, 2021 telah dibuatkan lembar pertanggungjawabannya (LPJ) oleh staf yang disusun menggunakan nota yang diberikan oleh Marjono.
Namun, dalam LPJ yang telah disusun itu terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan alias fiktif.
Baca Juga: Kepala Desa Mesum di Sinjai Viral, Warga Segel Kantor Desa Pattongko Kecamatan Tellulimpoe
Beberapa diantaranya dibuatkan berita acara pembayaran atau tanda terima yang kegiatannya tidak ada dan tidak sesuai dengan rancangan anggaran.
Seperti penyedia barang mainan TK sejumlah Rp19.139.000, pengadaan mesin pompa air sejumlah Rp17.416.000, pengadaan penerangan jalan umum tenaga surya sejumlah total Rp269.272.500, nota-nota pembangunan plat duiker dengan jumlah Rp50.050.000 dan pembangunan untuk kegiatan rumah tidak layak huni dengan jumlah Rp123.773.500.
"Bahwa terhadap BLT sebanyak 28 keluarga penerima manfaat sebesar Rp300.000 per bulan pada periode bulan Agustus hingga Desember Tahun 2021 yang tidak disalurkan".
Akibat perbuatannya, Marjono didakwa melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 ayat 1,2,3 Undang-Undang R.I. Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambahkan dengan Undang-Undang R.I Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 65 Kitab Undang-undang Hukum Pidana sebagaimana dalam Dakwaan Primair.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
Terkini
-
Sosok Jusuf Manggabarani: Jenderal Berani Melawan Preman, Tolak Pangkat, dan Selamatkan TVRI
-
Tarif Impor AS Bikin Industri Terpuruk, Pengusaha: Kami Jadi Korban Eksperimen
-
Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
-
5 Link Saldo Dana Kaget, Bisa Klaim Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
10 Langkah Pendirian Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan