SuaraSulsel.id - PT PLN (Persero) menyiapkan kompensasi terhadap pemadaman listrik bergilir untuk pelanggan disesuaikan dengan lama waktu pemadaman listriknya.
Pemadaman listrik ini terjadi sekitar 1-5 jam yang berbeda-beda pada setiap wilayah sejak September di Sulawesi Selatan.
"Pada prinsipnya, pelanggan yang terdampak akan diberikan kompensasi pengurangan pembayaran sesuai dengan Permen SDM nomor 18 tahun 2019 terkait pengurangan energi," ungkap Senior Manager PLN UID Sulselrabar Darmadi pada bincang media terkait hilirisasi dan keberlanjutan ekonomi Sulsel di Makassar, Sulsel, Senin 20 November 2023.
Hanya saja, Darmadi belum bisa memastikan kapan kebijakan itu akan dimulai, termasuk berapa nilai atau persentase dari tagihan pelanggan.
Baca Juga: PLN Sulselrabar Perpanjang Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Dampak El Nino
Pemadaman listrik bergilir oleh PLN disebut sebagai dampak dari fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan sehingga debit air di berbagai pembangkit listrik tenaga air menurun drastis dan berakibat pada pasokan listrik yang dihasilkan.
Seperti PLTA Bakaru di Pinrang yang sekiranya mampu memasok listrik sebesar 126 MW, kini hanya mampu menghasilkan listrik sebesar 42 MW atau menurun sekitar 60 persen. Begitu pula pada PLTA Bili-bili Gowa yang saat ini tidak lagi beroperasi sementara waktu, karena kurangnya debit air.
Tidak hanya PLTA, fenomena El Nino juga berdampak pada pasokan listrik dari PLTB yang ada di Kabupaten Jeneponto dan kabupaten Sidrap. Hasil pasokan listrik yang disediakan nyaris 0 pada sejumlah hari.
Terkait kompensasi pemadaman listrik bergilir di Sulsel, General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin menyebut bahwa PLN dipastikan akan memberikan kompensasi sesuai Peraturan Menteri ESDM.
"Kita masih hitung. Nanti ada yang prabayar itu nanti yang beli token pasti ada nomor tokennya di bawahnya. Token yang dibeli token yang untuk kompensasi. Tapi yang pasca bayar, bulan depan akan terpotong pembayarannya," urai Andy.
Baca Juga: PLTB Sidrap Bantah Pernyataan PLN: Pembangkit Listrik Tenaga Angin Kami Terus Menghasilkan
PLN mencatat daya mampu pasok (DMP) kondisi normal sistem kelistrikan Sulbagsel (Sulawesi Bagian Selatan) mencapai 2.300 megawatt (MW) dengan kontribusi PLTA sebesar 850 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 140 MW atau secara total sangat besar sekitar 990 MW (42 persen).
Berita Terkait
-
Bahlil Perintahkan PLN Segera Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi di Maluku
-
PLN IP Kerahkan Ribuan Petugas untuk Jaga Pasokan Listrik di Momen Idulfitri
-
Konsumen Tuntut Ganti Rugi Rp140 Juta Perkara Nomor Cantik, Ini Respons Telkomsel
-
PLN IP Penuhi Kebutuhan Listrik saat Malam Takbir dan Idulfitri
-
CEK FAKTA: PLN Beri Voucher Token Gratis Rp250 Ribu untuk Daya 450-2.200 VA
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok