SuaraSulsel.id - Jalan Nusantara, Kajaolalido, Arif Rate dan sekitarnya tidak asing bagi masyarakat kota Makassar. Bagi orang dulu, tempat-tempat ini berkesan dan menyimpan sejuta kenangan.
Sebelum jadi salah satu kota metropolitan di Indonesia, Makassar sudah terkenal sejak tahun 1920-an. Ketika itu Indonesia masih ada di tangan Belanda.
Belanda memiliki arsip lengkap tentang Indonesia. Termasuk foto-foto soal Makassar tempo dulu yang diterbitkan oleh KITLV, sebuah media perpustakaan digital Belanda.
Pada foto-foto tersebut terlihat banyak jalan utama di Makassar yang dikelilingi oleh pohon. Itu karena orang Belanda membawa kebiasaan mereka dari Eropa untuk menanam pohon di tepi jalan.
Namun setelah kemerdekaan Republik Indonesia, banyak nama jalan yang penuh cerita dalam bahasa daerah atau bahasa Belanda, berganti nama dikarenakan alasan politik. Hingga pada akhirnya terbentuklah nama jalan yang terdengar lebih nasionalis seperti jalan-jalan pahlawan di daerah, jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Veteran dan lainnya.
Sambil menikmati kemajuan kota Makassar saat ini, yuk, kita lihat lagi kehidupan Kota Daeng ini di tahun 1900-an:
1. Pasar Straat atau Jalan Nusantara
Pasar Straat atau kini berganti jadi nama jalan Nusantara sudah sejak dulu jadi kota perniagaan atau pertokoan. Hal itu bisa dilihat pada kondisi jalan Nusantara yang jadi salah satu pusat perekonomian di kota Makassar.
Pada tahun 1980-an, tempat ini jadi lokasi prostitusi. Di sepanjang jalan berjejer tempat hiburan malam.
Baca Juga: Kontes Waria di Kota Makassar Dibubarkan Petugas
Namun, tempat esek-esek itu sudah ditutup oleh pemerintah kota Makassar dan dialihfungsikan jadi kawasan kuliner.
2. Hospitaalweg atau Jalan Sudirman
Hospitaalweg atau jalan rumah sakit. Kini berubah nama jadi Jalan Jenderal Sudirman.
Jalan Sudirman dulunya jadi jalan ruas terpanjang di Makassar. Dinamakan jalan rumah sakit karena di jalan itu berdiri rumah sakit Militer, atau sekarang ini dikenal sebagai RS Pelamonia.
RS Pelamonia dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1917 dan disebut Militaire Hospital. Di jalan itu juga dibangun gedung sekolah menengah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs alias gedung MULO yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
3. Prins Hendriklaan atau Jalan Riburane
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Fakta Mengejutkan! Ibu di Makassar Jual 3 Anak Kandung Rp100 Ribu per Orang, Motifnya...
-
Guru Rasnal dan Abdul Muis Terima Rp175 Juta Setelah Diampuni Prabowo, Ini Rinciannya!
-
Teriakan 'Free Palestine' Menggema! Momen Menyentuh Maher Zain Konser di Makassar
-
Prof Yusril: Gubernur Sulsel Tidak Salah
-
Nusron Wahid Bongkar 6 Isu Panas Pertanahan di Sulsel: Dari Sertifikat Wakaf hingga Konflik HGU