SuaraSulsel.id - Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Batik merupakan warisan budaya yang memiliki keunikan beragam dari berbagai daerah di Indonesia.
Sejarah batik berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Lalu berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Walau asal muasal batik berasal dari pulau Jawa, tapi hampir semua wilayah di Indonesia punya batik khas. Salah satunya di Sulawesi Selatan.
Meskipun Sulawesi Selatan terkenal dengan kain tenunnya, batik juga berkembang pesat di daerah ini guna untuk mengenalkan budaya. Bahkan tidak kalah menarik dengan batik-batik dari pulau Jawa.
Berikut jenis batik khas Sulawesi Selatan yang ukirannya punya makna filosofi di baliknya:
1. Batik Lontara Makassar
Batik Lontara kini menjadi identitas masyarakat Makassar. Batik ini merupakan perwujudan batik dengan menggunakan aksara lontara sebagai ide dalam pembentukan motif dan pola.
Lontara sendiri berasal dari kata lontar yang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang ada di Sulawesi Selatan. Istilah lontara juga mengacu pada literatur mengenai sejarah dan genealogi masyarakat Bugis, salah satunya terdapat pada Sureq La Galigo.
Diketahui, Lontara adalah aksara kuno tradisional dari masyarakat Bugis. Sejarah mencatat bahwa aksara lontara merupakan tulisan kawi yang digunakan pada abad ke-8.
Ada cerita lain yang juga menyebutkan bahwa tulisan lontara berdasarkan pada tulisan Rejang dari Sumatera Selatan karena adanya kesamaan grafis di antara dua tulisan tersebut.
Kemunculan motif lontara pada batik Makassar didasari keinginan masyarakat untuk melestarikan huruf aksara lontara. Tujuannya untuk memperkenalkan kepada generasi muda supaya lebih mengenal dan memahami aksara lontara nantinya.
Motif batik ini telah dipasarkan hingga ke mancanegara.
2. Batik Toraja
Batik dalam bentuk yang lebih primitif sudah dimiliki oleh orang Toraja pada tahun 700 silam. Di Toraja, kain batik disebut Ma'a.
Konon, warga Toraja dulunya menggunakan bubur nasi sebagai perintang warna. Posisi geografis Toraja sebagai daerah terisolasi di pegunungan membuat batik Toraja ini diyakini sebagai batik indonesia yang pertama tanpa terpengaruh budaya lain.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
Terkini
-
Bukan Sekadar Seremoni, Andi Sudirman Luncurkan Seaplane hingga Bus Trans Sulsel di HUT RI
-
Upacara HUT ke-80 RI di Sulsel Berlangsung Khidmat, Paskibra Tuntaskan Tugas
-
65 Pendaki Gunung Bawakaraeng Dievakuasi, 1 Nyawa Melayang
-
Hipotermia 'Pembunuh Senyap' di Puncak Gunung, Wajib Diketahui Pendaki
-
145 Narapidana Korupsi di Sulsel Dapat Remisi HUT RI