SuaraSulsel.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar Baharuddin menjadi penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penunjukkan Bahtiar berlangsung dalam sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung oleh Jokowi di Istana Negara, Kamis, 31 Agustus 2023 malam.
Selain Bahtiar, adapula sembilan nama Penjabat untuk daerah lainnya yang ditetapkan.
Rapat TPA yang dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, PPATK, BIN, dan sejumlah menteri itu memutuskan masing-masing satu nama dari tiga calon yang diusulkan oleh Kemendagri untuk 10 daerah. Termasuk Sulawesi Selatan.
Rencananya, Bahtiar akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian atas nama Presiden RI, pada hari Selasa, 5 September 2023. Pelantikan bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
"Iya, rencananya hari Selasa," ujar sumber Suara.com di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat, 1 September 2023.
Sementara, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Benni Irawan membenarkan Bahtiar Baharuddin mendapat amanah dari Presiden RI untuk jadi Pj Gubernur Sulsel. Namun, jadwal pelantikannya belum diketahui.
"Betul, tapi jadwal pelantikan sampai saat ini belum ada arahan," kata Benni.
Benni mengatakan pelantikan Pj Gubernur bisa dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Namun, sesuai aturan bisa juga dilimpahkan ke Menteri Dalam Negeri.
Baca Juga: Diumumkan Langsung oleh Ridwan Kamil: Bey Machmudin Pengganti Saya Sebagai Pj Gubernur Jawa Barat
Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Sulsel Idham Kadir yang dikonfirmasi juga mengaku pihaknya belum mendapat undangan pelantikan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Belum ada (undangan)," sebutnya.
Sekilas tentang sosok Pj Gubernur Sulsel. Bahtiar diketahui lahir di Bone, Sulawesi Selatan pada 16 Januari 1973.
Ia merupakan alumni IPDN (saat itu masih STPDN), dan menempuh pendidikan lanjutan hingga S3 di Universitas Padjajaran.
Awal karirnya di dunia pemerintahan dimulai dari bawah. Bahtiar menjabat kepala seksi di Kecamatan Takkalla dan Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo pada tahun 1996-2001.
Setelahnya, ia mengadu nasib ke Kementerian dalam Negeri. Bahtiar pindah ke Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) sebagai staf biasa pada tahun 2008.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!