Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 22 Agustus 2023 | 09:49 WIB
Mantan CEO klub sepakbola PSM Makassar, Munafri Arifuddin. [Suara.com/Adie P Nugraha]

"Untuk kebutuhan pemain, termasuk gaji, biaya hotel, dan operasional lainnya baik pertandingan kandang maupun tandang di musim liga 1 sejak 2016-2019," ujar Agus saat dihubungi, Senin, 21 Agustus 2023.

Agus mengatakan kliennya selalu diminta menutupi kebutuhan anggaran jika terjadi kekosongan kas. Janjinya akan diganti jika dana dari sponsor ataupun penjualan tiket sudah cair.

Sebelumnya, jumlah total utang manajemen PSM ke Erisoya adalah Rp14,9 miliar. Namun, masih ada Rp5,6 miliar yang belum terselesaikan.

Kata Agus, segala macam cara sudah dilakukan untuk menagih utang tersebut. Bahkan sudah disomasi dan diberi ultimatum sejak tahun 2022.

Baca Juga: PSM Makassar Diduga Terlilit Utang Rp5,6 Miliar, Akan Dilaporkan ke FIFA

"Kami punya surat pernyataan utang dan ditandatangani langsung oleh pak Munafri selaku bos PSM saat itu, tapi segala macam cara menolak kita tagih," kata Agus.

Ancam Lapor ke Polisi

Karena dianggap tak ada itikad baik untuk mengembalikan utang tersebut, Erisoya dan kuasa hukumnya berencana melaporkan manajemen PSM dan Munafri ke polisi atas dugaan penggelapan atau penipuan.

Selain itu, PSM juga akan digugat secara perdata atas wanprestasi atau perbuatan melawan hukum di pengadilan negeri. Langkah lain adalah melaporkan kedua pihak ke PSSI dan FIFA karena dianggap gagal dalam mengelolah manajemen klub PSM.

Sementara, manajemen PSM, maupun Munafri Arifuddin yang dikonfirmasi hingga kini belum memberi respon. Pesan singkat dan nomor telepon seluler yang dihubungi tidak ditanggapi.

Baca Juga: Persebaya Bungkam PSM Makassar, Uston Nawawi: Para Pemain Kerja Sangat Keras

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More