SuaraSulsel.id - Kakus atau WC yang tidak disedot secara rutin ternyata banyak menimbulkan bahaya. Salah satunya anak- anak tumbuh tidak sehat, mudah sakit, pertumbuhan tidak sesuai dengan usia dan kemampuan kognitifnya rendah atau biasa disebut stunting.
Oleh karena itu, kakus seharusnya disedot minimal rutin 3 tahun sekali.
Demikian diungkapkan oleh Konsultan Ahli Nasional Bidang Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Joko Sugiharto pada Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Sanitasi Aman: Pengelolaan Air Limbah Domestik yang diadakan oleh UNICEF bekerjasama dengan BaKTI dan Pemprov Sulsel di Hotel Sallo Kabupaten Wajo, 20-22 Juli 2023.
“Tidak semua anak-anak yang terkena stunting itu karena kurang gizi. Tapi bisa karena bakteri E.colli yang amat berbahaya yang terkandung dalam lumpur tinja. Lebih dari 25 persen bayi meninggal karena diare dan kolera karena air yang diminum kemungkinan besar tidak bersih, diambil dari sumur yang terembes tinja. Rembesan tinja bisa juga menyebabkan penyakit-penyakit lain, seperti kanker,” ujarnya.
Baca Juga: Bahas Stunting Lagi, Menkes Budi Temui Heru Budi Di Balai Kota DKI
Lebih lanjut dia mengatakan, 70 persen tanah di Indoensia sudah tercemar baik oleh grey water (air limbah domestik) dan black water (air tinja) yang merembes dari kakus kakus yang tidak sering disedot atau dibangun tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.
Kepala Dinas PUPR Wajo Andi Pameneri melaporkan bahwa lebih 2600 rumah di Wajo sudah menggunakan Tangki Septik yang sudah sesuai dengan SNI. Namun penyedotan terhadap kakus- kakus rumah tangga masih sangat minim dilakukan.
“Kami masih menggunakan satu truk penyedot sehingga tidak bisa melakukan secara rutin dan tidak bisa mencakup area Wajo yang luas,” ujarnya.
Infrastruktur IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) dan kelengkapan subsistemnya sudah terbangun di Wajo semenjak tahun 2016 namun belum berfungsi dengan maksimal.
Tantangan lainnya terkait pemahaman, peran dan fungsi regulator dan operator pengelolaan air limbah domestik daerah. Dia berharap dukungan lebih lanjut dari UNICEF dan BaKTI dalam melakukan pendampingan lebih jauh.
Di lain pihak, Niswaryadi Sadiq, Bagian Perencanaan dan Operasional Bidang Sanitasi Kementrian PUPR mengungkapkan beberapa bantuan yang sudah dan akan dilakukan untuk kabupaten Wajo diantaranya pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Domestik Skala Permukiman, Bantuan Tanki Septik Individual untuk 35 rumah masing-masing di 11 desa tahun 2023.
Baca Juga: 4 Penyebab Rasa Nyeri pada Rahang ketika Mengunyah Makanan
“Tahun sebelumnya, kami sudah membantu 50 rumah tangga di masing-masing 16 desa di kabupaten ini,” ujarnya.
Kegiatan Pendampingan Penyelenggaraan Sanitasi Aman: Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Wajo dihadiri oleh 25 peserta dari Bappelitbangda, Dinas PUPR dan UPTD PAL.
Kegiatan yang berlangsung tiga hari ini juga akan diisi dengan praktik langsung tiga subsistem pengelolaan air limbah domestik di lapangan yaitu penyedotan, pengangkutan dan pengolahan IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) secara aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Misteri Ibu Bunuh Bayi di Makassar, Psikolog Turun Tangan
-
BRIvolution: Strategi Adaptif BRI Hadapi Dinamika Keuangan Global
-
'Tukang Bubur Naik Haji' Berat Tinggalkan Tanah Suci
-
Dari Bogor ke Pasar Global, Begini Perjalanan Sila Artisan Tea Angkat Citra Teh Indonesia
-
Mesin ATM Dibobol Satpam, Ini Penjelasan Bank Sulselbar