Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 05 Juni 2023 | 15:12 WIB
Gedung SMP Athirah di Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Muhammad Yunus]

SuaraSulsel.id - Kasus kematian Basman Nafa Yaskura, siswa SMP Athirah Makassar masih dianggap janggal oleh pihak keluarga. Meski, polisi menyatakan korban meninggal karena bunuh diri.

Diketahui, pihak kepolisian sudah menyetop penyelidikan kasus ini. Namun keluarga ingin mengupayakan proses hukum lainnya.

Mereka tidak percaya siswa SMP kelas II itu nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 8 sekolah. Pemuda Pancasila Kota Makassar bahkan diminta turun tangan membantu keluarga korban.

"Kami harus kumpulkan fakta-fakta baru untuk membantu pihak kepolisian dalam proses mengungkap kasus ini. Kami masih yakin kematian Basman bukan karena bunuh diri," ujar Ketua Pemuda Pancasila Kota Makassar, Husnul Mubarak, Senin, 5 Juni 2023.

Baca Juga: Perjalanan Kasus Kematian Siswa SMP Athirah: Disebut Janggal, Kini Tiba-tiba Disetop Polisi

Husnul mengaku mendapat amanah dari pihak keluarga untuk membantu mengungkap kasus tersebut. Bukan hanya mengusut penyebab kematian korban, tapi juga harus ada sanksi bagi sekolah.

"Kami juga akan mengusut soal sanksi untuk sekolah yang sudah dianggap lalai. Dan mereka (Sekolah) akui lalai," jelasnya.

Husnul mengaku mengapresiasi kinerja pihak kepolisian dalam menangani perkara ini. Namun polisi dianggap terlalu cepat menyimpulkan kematian korban karena bunuh diri.

"Kami yakini penyebab kematian masih banyak janggal dan perlu untuk diungkap," sebutnya.

Syaiful Bachri Yusuf paman korban juga belum yakin jika korban bunuh diri.

Baca Juga: Hasil Akhir Penyelidikan Polisi: Siswa SMP Athirah Lompat dari Lantai 8, Keluarga Ikhlas

"Setelah kami keluarga mencermati hasil dari apa yang diperlihatkan ke keluarga dan kami mencermati secara seksama ada sedikit keraguan terhadap apa yang diperhadapkan kepada keluarga. Oleh karena itu kami akan tetap memperjuangkan keadilan buat almarhum sampai kami menemukan kejelasan yang sebenar-benarnya," katanya.

Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol enggan berkomentar banyak.

Ia mengaku kasus tersebut bisa dibuka kembali jika ada fakta baru yang diajukan oleh siapa pun.

"Silahkan diajukan jika ada fakta baru," ungkapnya.

Sebelumnya, Basman Nafa ditemukan tergeletak di halaman sekolah SMP Athirah pada 24 Mei 2023 sekitar 09.40 Wita.

Dari rekaman CCTV, korban terlihat datang ke sekolah pukul 08.25 Wita dalam keadaan sehat dan masuk lift di lantai 1 menuju ke lantai 8. Dua orang siswa sempat melihat korban naik ke atap menggunakan tangga.

Tak lama berselang, sekitar pukul 09.40 Wita, korban diduga melakukan bunuh diri dengan melompat dari atap lantai 8 hingga jatuh di lapangan.

Tepat pukul 09:42:47 Wita dalam CCTV, korban tergeletak tepat di antara lapangan bola volly dan bulutangkis.

Basman sempat dilarikan ke Rumah Sakit Akademis, tapi nyawanya tak tertolong. Pihak keluarga menduga Basman meninggal bukan karena bunuh diri. Tapi dibunuh.

Polisi Hentikan Penyelidikan

Polisi sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan diketahui korban melompat dari lantai 8 sekolahnya.

"Kami menyimpulkan bahwa pada korban ini tidak ditemukan adanya unsur kekerasan, sebelum ditemukan tergeletak di lantai," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib kepada media, Jumat, 2 Juni 2023.

Ngajib menjelaskan korban pertama kali ditemukan tergeletak di halaman sekolah SMP Athirah pada 24 Mei 2023 sekitar 09.40 wita. Polisi kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan model A dan dilakukan proses penyelidikan.

Dalam kasus ini, penyidik memeriksa 24 orang saksi yang terdiri dari rekan sekolah, guru, tukang bersih dan grab.
Kemudian ada CCTV sekolah dan juga rekaman CCTV tambahan dari tempat sekitar sekolah.

Korban terlihat datang ke sekolah pukul 08.25 wita dalam keadaan sehat dan masuk lift di lantai 1 ke lantai 8. Dua orang siswa sempat melihat korban berada di lantai 8 dan naik ke atap menggunakan tangga.

"Dari hasil pemeriksaan juga diketahui korban ini sudah beberapa kali telah berada di atap lantai 8," jelas Ngajib.

Tak lama berselang, sekitar pukul 09.40 wita, korban diduga melakukan bunuh diri dengan melompat dari atap lantai 8 hingga jatuh di lapangan. Tepat pukul 09:42:47 wita dalam CCTV,
korban tergeletak tepat di antara lapangan bola volly dan bulutangkis.

"Sehingga kami menyimpulkan bahwa berdasarkan keterangan saksi sesuai hasil rekaman cctv dan juga jejak digital dari handphone, korban ini bunuh diri," sebut Ngajib.

Dari hasil rekaman CCTV di tempat lain juga sempat terekam ada bayangan yang terjatuh dari lantai 8 SMP Athirah. Diduga adalah korban.

"CCTV dari hotel merekam ada bayangan sempat berjalan melewati tandom air dan samping AC sebelum jatuh," jelasnya.

Ngajib menegaskan penyidik profesional dan transparan dalam mengusut kasus tersebut. Mereka tidak mendapat tendensi dari pihak manapun.

Polisi juga sudah menyampaikan hasil penyelidikan ini ke ieluarga dan mereka menyatakan sudah ikhlas.

"Perlu kami tekankan proses penyelidikan ini dilakukan secara transparan. Terakhir tadi kita sampaikan ke orang tua dan pengacara, sudah sampaikan hasilnya begini dan dari pihak keluarga menerima hasil penyelidikan," sebutnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More