Lima Pelaku Belum Ditangkap
Rektor Universitas Hasanuddin Jamaluddin Jompa lantas membentuk Satgas mengusut kasus ini. Investigasi disebut masih terus dilakukan.
Informasi terbaru, masih ada pelaku yang belum ditangkap. Ini merupakan pengembangan dari keterangan para tersangka.
"Dari hasil pengembangan, ada lima orang pelaku lagi dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Saya belum boleh sebut siapa orangnya," ujar Ketua Satgas Unhas, Prof Amir Ilyas.
Kata Amir, kasus tawuran selama ini hanya diselesaikan secara internal. Itulah mengapa oknum mahasiswa tidak punya rasa takut melakukan kekerasan.
Rektor Unhas lantas membentuk Satgas di bawah kendali Wakil Rektor I untuk mencari tahu penyebabnya. Anggota satgas lainnya ada Wakil Dekan I dari Fakultas Peternakan dan FIKP, dan Direktur Bagian Kemahasiswaan.
"Rektor menganggap ini sudah keterlaluan. Sudah tindakan kriminal karena mengeroyok dan merusak fasilitas kampus. Ini sebagai bentuk keseriusan kampus mengakhiri tawuran-tawuran di Unhas," ungkapnya.
Sebelumnya, polisi menetapkan tujuh orang mahasiswa sebagai tersangka kasus penganiayaan dan tawuran di Kampus Unhas. Mereka dijerat pasal 170 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun.
Kata Amir, tujuh mahasiswa dan seorang petugas kebersihan segera menjalani persidangan. Berkas perkara di polisi saat ini sudah rampung dan segera diserahkan ke Kejaksaan.
Baca Juga: Unhas Tegaskan Tidak Akan Berdamai Dengan Mahasiswa Pelaku Kekerasan
Sementara, Satgas masih terus bekerja untuk mengungkap pelaku lain. Pelakunya tidak hanya tujuh orang saja.
"Informasi dari kepolisian minggu depan berkasnya diserahkan ke kejaksaan. Kalau sudah P21, segera disidang dalam waktu dekat," tegasnya.
Aksi Primitif yang Berulang
Kejadian pada 16 Maret 2023 di Unhas disebut hanya "bisul" pemicu tawuran di Kampus merah itu. Puncak tawuran di Unhas ada di tahun 1992.
Tragedi itu bahkan dikenal sebagai "Black September". Dosen FIB Unhas, Dahlan Abu Bakar dalam catatannya mengatakan tragedi "Black September Unhas' adalah tawuran antar mahasiswa yang paling parah dalam sejarah.
Disebut Black September karena terjadi di bulan September. Penamaan itu merujuk pada pembantaian 11 mahasiswa Israel yang ikut Olimpiade Pelajar di Munich Jerman tahun 1972.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
-
Anggota DPRD Wakatobi Jadi Tersangka Pembunuhan Anak Tahun 2014
-
Persita vs PSM Dihantui Krisis Pemain, Akurasi Serangan Jadi Kunci Kemenangan?
-
PSM Makassar Pulihkan Kondisi Pemain
-
Dari Parepare ke Sengkang, Jejak Korupsi Analis Bank Pemerintah Terendus