SuaraSulsel.id - Aliran Puang Nene di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dianggap menyimpang dari akidah agama Islam. Ajarannya dinilai menyembah berhala.
"Memang ada ajaran menyimpang, yang mengarah pada penyembahan berhala," ujar Ketua MUI Kabupaten Bone, Prof Amir HM, Selasa, 20 Maret 2023.
Aliran Puang Nene dianggap musyrik menurut Islam. Karena menggelar ritual di sungai Libureng.
Menurut Amir, hal tersebut masih bisa dimaklumi dan akan dilakukan pembinaan.
"Persoalan syirik saya kira masih banyak terjadi dimana-mana di masyarakat kita sehingga tugas Da'i harus menyampaikan dakwah tentang tauhid," jelasnya.
Amir mengaku MUI Bone sudah mendatangi langsung pengikut Al Mukkarrama Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara. Setelah dimintai klarifikasi, terungkap bahwa sejumlah isu yang beredar di masyarakat juga sepenuhnya tidak benar.
Seperti informasi mengenai pengikutnya tidak wajib salat Jumat. Kata Amir, hal tersebut dipastikan tidak betul.
"Sebagian pengikutnya tetap melaksanakan salat Jumat. Mungkin ada sebagian masyarakat melihat mereka jarang salat Jumat, padahal bisa jadi mereka salat di masjid lain atau musafir," jelas Amir.
Dari penjelasan pengikut Puang Nene, mereka hanya melakukan kajian tarekat dan tasawuf di malam hari. Mereka juga menolak disebut aliran, hanya tarekat.
Baca Juga: 4 Fakta Aliran Raja Adil di Ogan Ilir Sumsel: Sosok Rosidi yang Mengaku Khalifah Akhir Zaman
"Menurut keterangan yang diperoleh dari pengikutnya, mereka hanya melakukan kajian tarekat dan tasawuf di malam harinya," jelasnya.
Selanjutnya, MUI Bone akan melakukan pendekatan kepada pengikut Puang Nene agar mereka kembali ke jalan yang benar. Amir menjelaskan butuh pembinaan agar mereka berperilaku sesuai akidah Islam.
"Kami juga sedang melakukan pembinaan dengan mengirim Da'i dari MUI untuk Khutbah Jumat dan berceramah selama bulan Ramadhan di masjid tempat mereka salat," sebutnya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sempat digegerkan dengan munculnya aliran yang diduga sesat. Aliran ini muncul dan berkembang di Kecamatan Libureng.
Aliran Puang Nene dibawa dan disebarkan oleh Wali Nono. Pengikutnya menganggap Wali Nono atau Puang Nene ini titisan nabi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Maluku Lakukan Operasi Bypass Jantung Pertama Sejak RI Merdeka
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!
-
Penampakan Ulat di Sayur Brokoli MBG Siswa SD Makassar