Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 13 Maret 2023 | 13:44 WIB
Tiga nama Calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan diumumkan, Senin 13 Maret 2023. Salah satu sosok perempuan [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Panitia seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi Madya Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan mengumumkan tiga nama yang lolos tes Calon Sekretaris Daerah atau Sekda Sulawesi Selatan.

Tiga calon ini adalah Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan LAN Andi Taufik, Kepala Dinas Perkimtan Pemprov Sulsel Iqbal Latief, dan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov Sulsel Sukarniaty Kondolele.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah munculnya sosok perempuan dalam pengumuman 3 besar yang lolos. Dimana sebelumnya selalu didominasi oleh laki-laki.

Tiga pejabat itu sebelumnya telah melewati seluruh tahapan seleksi yang digelar panitia seleksi. Keputusan ini bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat.

Baca Juga: Padahal Diajak 'Nikmat' di Atas Ranjang, Buya Yahya: Perempuan Keblinger Otaknya

Ketua Pansel Prof Murtir Jeddawi mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hasil penilaian akhir seleksi kepada Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Taufik Akbar.

Selanjutnya, nama-nama itu akan diserahkan ke Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri.

"Satu orang nantinya akan terpilih dan ditetapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo," kata Murtir, Senin, 13 Maret 2023.

Murtir mengatakan, pihaknya sudah membuka seleksi sejak tanggal 20-27 Januari 2023 lalu. Ada 14 orang yang mendaftar.

Saat seleksi berkas, ada empat orang yang dinyatakan gugur. Tersisa 10 orang yang memenuhi syarat dan menjadi peserta ke tahap selanjutnya.

Baca Juga: 3 Nama Calon Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Mendagri Akan Pilih Satu Nama

10 orang peserta itu kemudian menjalani penilaian kompetensi berupa assessment, penulisan makalah, dan wawancara.

"Ada pula penilaian rekam jejak yaitu, penilaian latar belakang calon 10 orang ini dengan format yang ada dari Kementerian PAN RB. Yaitu pengalaman jabatan tingkat pendidikam dan tambahan pendidikan struktural yang mereka sudah ikuti," ungkapnya.

Dari hasil itu, tiga peserta yang mendapat nilai tertinggi yakni Andi Taufik dengan nilai 92,49 poin, Iqbal Suhaeb 89,91 poin dan Sukarniaty Kondolele 89,85 poin.

Sosok Sukarniaty Kondolele

Sukarniaty adalah satu-satunya perempuan yang lolos tiga besar dalam seleksi jabatan Sekda di Pemprov Sulawesi Selatan sepanjang sejarah. Ia mampu menyisihkan tujuh pejabat lainnya.

Any, sapaannya, saat ini menjabat sebagai Kadisdukcapil Pemprov Sulawesi Selatan. Asam garam di dunia birokrat sudah dilaluinya.

Any diketahui memulai karirnya di Provinsi Papua. Ia pertama kali menjabat sebagai kepala seksi di Kanwil Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Parpostel).

"Saat ada aturan PP nomor 41 soal otonomisasi, lalu saya disuruh memilih antara Jakarta atau daerah asal, tapi saya pilih Makassar," ujarnya.

Di Makassar, Any malah terdampak mutasi. Jabatannya harus turun satu tingkat karena mengikuti peraturan yang berlaku.

Ia menjadi staf biasa di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Hingga akhirnya diangkat menjadi Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Museum Lagaligo.

Di sinilah karirnya jabatannya menanjak naik. Ia menghadirkan program "Gerakan Sayang Museum". Konsepnya adalah masyarakat bisa melihat museum dimana saja. Bahkan di dalam mal.

Berkat kerja kerasnya, Gubernur Syahrul Yasin Limpo saat itu melihat potensinya. Any dipercaya membidangi promosi kepariwisataan. Setelah sebelumnya menjabat Kepala Hubungan Lembaga Wisata Internasional.

Ia melakukan sejumlah terobosan seperti mencetuskan kerjasama penerbangan internasional melalui Bandara Sultan Hasanuddin. Bahkan ia dikenal sebagai wanita penggagas penerbangan internasional di Sulsel.

"Saya ingin bagaimana caranya agar penerbangan internasional bisa hadir di sini. Maka waktu itu saya kerja sama dengan Air Asia, pertama kalinya," kata Any.

Kerja sama yang dilakukan dengan penerbangan asal Malaysia itu dilakukan dengan sistem penyertaan promosi ke setiap kegiatan pariwisata di Sulsel. Pertama, rute Ujung Pandang-Malaysia. Lalu, berhasil merayu Garuda Indonesia untuk penerbangan rute Ujung Pandang-Singapura.

Any mampu mempromosikan Sulawesi Selatan sebagai destinasi pariwisata pilihan. Di Bandara Changi Airport Singapura, Syahrul Yasin Limpo saat itu sempat terperangah melihat wall bandara dan taksi di sana.

Semuanya di-branding dengan pariwisata di Sulsel. Seperti rumah Toraja dan laut Selayar.

"Kita sengaja pilih Singapore karena memang negara itu adalah hub wisatawan dari seluru Asean," ungkapnya.

Usai membidangi pariwisata, Any terpilih jadi Kepala Biro Ekonomi dan Kerjasama Pemprov Sulsel. Bersama tim, ia pernah mendapat penghargaan dari Presiden RI, Joko Widodo sebagai pengendali inflasi terbaik di Indonesia.

"Saya pernah capai inflasi menurun 2,92 yang sebelumnya, mencapai 4 sampai 8 persen," ungkapnya.

Ia lalu ditunjuk sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov Sulsel sejak tahun 2017 sampai sekarang.

Wanita kelahiran Palu itu sekaligus dipercaya menjabat sebagai pelaksana tugas di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian.

Ditentukan Presiden RI Joko Widodo

Plt Kepala BKD Taufik mengatakan belum mengetahui siapa yang akan terpilih menjadi Sekda. Semua tergantung Presiden RI, Joko Widodo.

Menurutnya, Jokowi yang bakal menentukan satu nama untuk menjadi pimpinan Aparatur Sipil Negara di Sulawesi Selatan.

"Semua keputusan ada di tangan Presiden RI, pak Joko Widodo," ujarnya.

Diketahui, proses lelang jabatan Sekda Sulawesi Selatan berlangsung hingga tiga bulan. Nantinya setelah ditetapkan satu nama oleh Presiden, nama calon Sekda akan dikembalikan ke Kemendagri untuk kemudian disampaikan ke Gubernur.

"Nanti Gubernur yang tentukan waktu untuk pelantikannya," kata Taufik.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More