SuaraSulsel.id - Keluarga korban penculikan disertai pembunuhan anak di Makassar meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman seberat-beratnya kepada dua pelaku berinisial AD (17) dan MF (18) atas perbuatannya menghilangkan nyawa MFS yang masih berusia 11 tahun.
"Kami minta pelaku dihukum mati, meskipun dia (pelaku) di bawah umur atau sudah dewasa. Tidak ada kata damai," ujar ayah korban Karmin kepada wartawan di kediamannya Jalan Batua Raya Lorong 9 Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 14 Januari 2023.
Ia menuturkan perbuatan kedua pelaku sangat sadis, bahkan perilakunya sangat kurang ajar karena usai menculik dan mengeksekusi korban, mereka malah pura-pura datang ke rumah. Meminta brosur untuk ikut membantu mencari anaknya.
"Kurang ajar sekali mereka. Waktu saya pulang dari melapor kehilangan anak di Polsek Panakkukang, dia (MF) datang dan bertanya ada rekaman CCTV Indomaret kita dapat, lalu saya perlihatkan videonya. Baru dia bilang lagi, sudah didapat anak ta' (anaknya), saya bilang belum," ucapnya.
Baca Juga: Orangtua Remaja Pembunuh Anak di Makasar Sogok Keluarga Korban? Ini Kata Psikolog
"Dia juga minta brosur, lalu masuk ke rumah. Brosurnya dikasih anak-anak di dalam, katanya akan ikut mencari korban," tambah Karmin menceritakan.
Pria berusia 38 tahun yang bekerja serabutan ini sempat mendapat informasi dari warga bahwa pelaku lainnya AD terlihat kala itu berada di depan lorong jalan. Sempat bermain "latto-latto" sembari menunggu MF mengambil brosur.
Ia pun bersama keluarga berusaha menyebarluaskan brosur anak hilang melalui media sosial, serta ditempelkan ke berbagai tempat keramaian sejak korban hilang pada Jumat, 6 Januari 2023.
Pada Minggu, 8 Januari 2023, Karmin memutuskan melaporkan kejadian kehilangan itu ke kantor polisi, termasuk menyerahkan rekaman CCTV milik Indomaret Batua, tempat korban menjadi juru parkir.
Dari rekaman kamera pengawas itu, terlihat korban MFS dipanggil pelaku dan korban sempat memanggil rekannya berinisial A untuk ikut bersamanya, namun ditolak. Korban lalu ikut dibonceng sepeda motor pelaku.
Baca Juga: 7 Orang Dengan Gangguan Jiwa Kabur Dari Rumah Sakit Dadi Makassar
Rekannya A tidak mau ikut karena tidak kenal akrab dengan pelaku dan trauma atas kejadian menimpanya saat diculik seseorang lalu dititipkan di warung.
Berita Terkait
-
Predator Anak di Makassar Ditangkap! Polisi Temukan Bukti Mengerikan
-
Demi Lolos Macet, Pengendara di Makassar Bikin Wali Kota Naik Pitam!
-
Viral! Banyak Pengendara Lawan Arah, Wali Kota Makassar Marah-marah
-
Mira Hayati Tidak Dipenjara di Sel, Nikmati 'Kebebasan' Meski Rugikan Ribuan Orang
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Euromoney Private Banking Awards 2025 Bukti Keandalan Wealth Management BRI
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli
-
Skandal Syahrul Yasin Limpo Meluas: KPK Panggil Salsa Nabila Hardafi
-
Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Kirim Produk ke Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
BRI Dorong UMKM Go Global, Dukung Partisipasi di Pameran Internasional Singapura 2025