Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 30 Oktober 2022 | 10:46 WIB
Warga mengevakuasi seorang pendaki bernama Rahmansyah (21 tahun) yang meninggal dunia akibat hipotermia di Lembah Ramma Gunung Bawakarang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu 29 Oktober 2022 [SuaraSulsel.id/Basarnas Sulsel]

SuaraSulsel.id - Tim Gabungan SAR bersama TNI/Polri berhasil mengevakuasi seorang pendaki bernama Rahmansyah (21 tahun) yang meninggal dunia akibat hipotermia di Lembah Ramma Gunung Bawakarang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Korban dievakuasi tim gabungan dan rescue Bawakaraeng setelah menerima laporan dari posko dan Polsek Tinggi Moncong. Korban diduga meninggal karena hipotermia (kedinginan akut)," kata Kasi Humas Polres Gowa AKP Hasan Basri saat dikonfirmasi dari Makassar, Sabtu malam 29 Oktober 2022.

Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan dua rekannya, Fajrin (24) dan Munzir (18), korban meninggal pada hari Sabtu sekitar pukul 03.00 WITA di dalam tenda. Korban saat itu tidak mengenakan jaket.

Korban berada di posisi tengah karena tidak membawa jaket, lalu diapit rekannya. Namun, kata AKP Hasan Basri, sekitar dini hari korban mengeluarkan suara mendengung. Sehingga temannya mengecek, ternyata korban sudah tidak bernyawa.

Baca Juga: Alami Gejala Hipotermia, Beberapa Peserta BCC 2022 Kelelahan Bahkan Ada yang Pingsan

"Kedua saksi langsung mengonfirmasi ke posko untuk dievakuasi," katanya.

Dari kronologi kejadian, ketiga pemuda ini awalnya masuk melalui jalur Panaikang, Bontolerung yang merupakan jalur terdekat ke Lembah Ramma kaki Gunung Bawakaraeng pada hari Jumat (28/10) pukul 22.30 WITA.

Karena cuaca sangat dingin dan tidak mendukung menuju puncak, ketiganya memutuskan mendirikan satu tenda untuk bertiga saat tiba di kawasan Danau Slank, Lembah Ramma sekitar pukul 01.00 WITA untuk bermalam.

Sekitar pukul 02.00 WITA, saksi bersama korban masuk ke tenda untuk beristirahat. Karena korban mulai kedinginan, kemudian diapit dua rekannya saat tidur di dalam tenda tersebut. Namun, nahas, sekitar 1 jam kemudian korban meninggal dunia.

"Besar kemungkinan korban dan rekannya merupakan peserta kegiatan Sumpah Pemuda. Terkadang menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, pendaki maupun pencinta alam melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng," kata Hasan.

Baca Juga: 4 Masalah yang Biasanya Terjadi saat Mendaki Gunung

Korban diketahui anak semata wayang Imran, staf Sekretariat DPRD Provinsi Sulsel. Jenazah korban lalu dibawa ke rumah duka, kompleks Gubernuran Antang, Kecamatan Manggala untuk disemayamkan.

Selanjutnya, jenazahnya dibawa ke Takalar sekitar pukul 20.00 WITA untuk persiapan pemakaman. Sejumlah anggota dewan dari Fraksi NasDem juga menyempatkan melayat ke rumah duka. (Antara)

Load More