SuaraSulsel.id - Akun instagram Mabes Polri diserbu ribuan komentar negatif. Setelah menulis status gas air mata tidak berbahaya.
Mengutip dari unggahan Mabes Polri dengan judul "Para Ahli Nyatakan Gas Air Mata Tidak Mematikan"
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan bahwa tidak ada pendapat para ahli yang menyampaikan penggunaan gas air mata bersifat mematikan.
Polri juga menjelaskan, bahkan penggunaan gas air mata dalam tingkat tinggi juga tidak mematikan.
Baca Juga: Minta Usut Tuntas, Ketua Panpel Arema Desak Polisi Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan
"Saya juga mengutip dari pendapat dari Prof Made Gelgel, adalah guru besar dari Universitas Udayana, beliau ahli dibidang toksikologi atau racun. Beliau menyebutkan bahwa, termasuk dari Dr. Mas Ayu Elita, bahwa gas air mata atau CS ini dalam skala tinggi pun tidak mematikan," ujar Kadiv Humas Polri saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/10).
Membaca postingan tersebut, ribuan netizen pun merespon dengan komentar negatif. Hingga pagi ini tercatat sudah lebih 7 ribu komentar bernada negatif.
"Ayo buktikan yang ngomong tidak mematikan. Gantian di Gate 13 pintu terkunci sama anak istrimu ajak sekalian. Jadi biar nyata kami melihat bahwa tidak mematikan," tulis akun lioonsy2.
Akun aiem_nita juga menulis "Iya, pisau juga tidak mematikan. Jika digunakan orang yang tepat. Contoh koki. Senpi juga, jika digunakan secara bijak, tidak mematikan. Contoh penggunaan tidak tepat, mematikan ajudan. Air, air juga tidak mematikan. Tapi jika disebut sebagai air bah, maka mematikan. Angin, angin tidak mematikan. Tapi jika disebut sebagai angin topan, maka mematikan. Begitulah pandangan seorang yang bukan profesor,".
TGIPF Sebut Penggunaan Gas Air Mata Kedaluwarsa Pelanggaran
Baca Juga: Diklaim Tidak Berbahaya, TGIPF Akan Bawa Sample Gas Air Mata Kedaluwarsa ke Laboratorium
Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang Mahfud MD mengatakan tim akan memeriksa kandungan gas air mata kedaluwarsa yang digunakan polisi ke laboratorium.
Berita Terkait
-
Kasus Pagar Laut Dikembalikan ke Mabes Polri, Pakar Harapkan Aktor Kelas Kakap Ikut Dijerat Hukum
-
Rekomendasi Alat Pelindung Diri untuk Demo Mahasiswa: Lindungi Diri dari Gas Air Mata
-
Polisi Peras Miliar Rupiah Dana Sekolah: Korupsi Menggurita di Tubuh Polri?
-
Profil Catur Adi Prianto, Bos Persiba Balikpapan yang Tersandung Narkoba hingga Ditangkap Polisi!
-
Harta Kekayaan Kapolres Ngada yang Ditangkap Diduga Terkait Narkoba-Asusila
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar