SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atau Pemprov Sulsel melakukan sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
Sosialisasi berlangsung di Ballroom Bank Mandiri Region X Sulawesi dan Maluku, Jalan RA Kartini Nomor 19, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Senin (10/10/2022).
Pemprov Sulsel menghadirkan Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari sebagai pemateri pada sosialisasi itu.
Pemateri lainnya, Pejabat Pemprov Sulsel yakni Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel Asrul Sani.
Ahmad Akil, dalam sambutannya mengatakan Pemprov Sulsel berkomitmen membelanjakan APBD Sulsel 2022 sebesar 41 persen ke belanja Produk Dalam Negeri atau sebesar Rp3.895.451.323.090. Nilai tersebut setara dengan 95,35 persen dari total belanja barang dan Jasa Pemprov Sulsel.
"Kami yakin hal ini dapat memberi efek yang besar bagi pemberdayaan, perkuatan struktur industri dalam negeri serta dapat mengoptimalkan produk dalam negeri pada pengadaan barang jasa pemerintah," kata Ahmad Akil mewakili Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Pemprov Sulsel kata dia, melakukan upaya percepatan dengan mendorong pembelanjaan barang dan jasa pemerintah melalui e-katalog lokal, Baju Bodo dan Market Place.Namun realisasi hingga September masih rendah yaitu sekitar 30 persen dari nilai komitmen.
"Masih perlu kolaborasi bersama yang lebih intensif dengan berbagai stakeholder terkait," katanya.
Hal tersebut mendorong Pemprov Sulsel melakukan sosialisasi program P3DN kepada stakeholder di daerah. Targetnya untuk mengawali para OPD dalam menyusun daftar kebutuhan belanja produk dalam negeri.
Baca Juga: Pembangunan Jembatan Lanrange Selesai, Bupati Wajo Tunggu Gubernur Sulsel Resmikan
Termasuk memberikan bimbingan teknis dan memfasilitasi business matching yang mempertemukan supply dan demand produk dalam negeri (PDN).
Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari dalam sosialisasi itu mengajak masyarakat agar berhenti membeli produk luar negeri dan membeli produk dalam negeri.
"Kalau kita cinta nasionalisme, gunakan produk dalam negeri. Jangan membeli produk impor lagi," kata Nila Kumalasari.
Meski produk impor bisa dibeli lebih murah, kata Nila, itu dapat menimbulkan potensi anak bangsa kehilangan pekerjaan atau di PHK.
Menurutnya, Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA). Jika SDA dikelola dan diolah dengan baik dari sumber hilir kemudian diolah sendiri hingga ke hulu dan dipasarkan, akan menguntungkan bangsa sendiri.
"Kalau semua kita yang kerjakan bahkan sampai ke tangan bapak ibu, berapa potensi tenaga kerja yang akan terserap," kata Nila.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Garasi Mobil Rahasia Ditemukan Massa, 8 Mobil Mewah Ahmad Sahroni Hancur Kena Amuk
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Enam Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2026-2030
-
Provokator Pembakaran Gedung DPRD Makassar dan Sulsel Ditangkap
-
Pemprov Sulsel dan BPN Sinergi Percepat Reforma Agraria
-
Anggota DPRD Sulsel Akan Berkantor di Sudiang
-
Makassar Gegap Gempita! Pasar Lokal UMKM Vol.5: Perempuan Berdaya & Keluarga Ceria di Phinisi Point