SuaraSulsel.id - Guru dan pegawai di tiga sekolah milik Yayasan Pendidikan Kristen (YKPM) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Manado, Sulawesi Utara (Sulut) nekat menyegel sekolah tersebut pada Senin (26/9/2022).
Aksi nekat tersebut dilatarbelakangi, pihak yayasan menunggak gji guru dan staf pegawai selama 15 bulan. Lantaran aksi segel tersebut, ratusan siswa tidak bisa masuk untuk kegiatan belajar mengajar. Sehingga siswa sekolah tersebut terpaksa pulang ke rumah dan menjalani ujian tengah semester melalui daring.
Kepala Tata Usaha YPKM Stevdy Ericson Rondo mengatakan, sudah 15 bulan, 52 guru dan pegawai di tiga sekolah belum mendapat gaji dari pihak Yayasan Sinode GMIM.
"Kami pegawai dari YPKM Manado melakukan penutupan sementara sekolah ini lewat gembok karena sejak tahun 2020 kami diperlakukan dengan tidak baik oleh yayasan," kata Stevdy seperti dikutip Beritamanado.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Segel Sekolah di Deli Serdang Akhirnya Dibuka, Siswa SD Berteriak Gembira
Sebelum melakukan aksi penyegelan tersebut, Yayasan Sinode GMIM melakukan pembayaran gaji pegawai setiap enam bulan sekali. Namun sejak 2020 sampai September 2022 gaji mereka belum dibayarkan.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya termasuk mendatagi langsung ke kantor Sinode GMIM di Tomohon namun hanya mendapatkan janji manis yang tak kunjung direalisasikan," ujarnya.
Sementara itu, Humas Sinode GMIM John Rori mengatakan, pihak sekolah belum menyerahkan data dan laporan pertangungjawaban sekolah.
"Ada mekanisme, aturan dan tata tertib serta hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh semua Yayasan dibawah lingkup GMIM, ada YPKM ada Wenas dan ada Medika, dimana Medika itu membawahi kesehatan dan Wenas membawahi persekolahan yang ada di pinaesaan ini," katanya.
Diungkapkan Rori, kendalanya sekarang adalah kewajiban dari pengurus yayasan YPKM ini beberapa kali diarahkan oleh pembina yayasan dalam hal ini badan pekerja Majelis Sinode, untuk membuat laporan pertangungjawaban baik kegiatan program, maupun laporan keuangan.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Tolong! Siswa di Wongsorejo Tak Bisa Belajar Akibat Gedung Sekolah Disegel
“Ketika mereka membuat laporan keuangan akan tergambar, berapa penerimaan, berapa pengeluaran, berapa saldo atau hutang, itukan harus jelas,” tandasnya.
Berita Terkait
-
BRI Siapkan Rp4,33 Triliun Sambut Lebaran: Masyarakat Sulawesi Utara Bisa Tenang Bertransaksi
-
Sosok Lia Waroka, Artis Lawas yang Sedang Trending Topic
-
Telin Perlebar Gerbang Digital Indonesia : Kabel Bifrost Mendarat di Manado
-
Silsilah Keluarga Jairo Riedewald: Mengalir Darah Ambon-Manado
-
Pasangan Jimmy-Kristo Dalilkan Pelanggaran pada Program Pasar Murah yang Digelar Calon Petahana
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini