Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 07 September 2022 | 11:57 WIB
Ilustrasi pesawat terbang, cara pakai Flightradar24 (Pixabay)

SuaraSulsel.id - Harga tiket pesawat mengalami lonjakan yang signifikan beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga bahan bakar avtur disebut jadi penyebabnya.

Hal tersebut mempengaruhi sejumlah operasional bandara di Indonesia. Okupansi penumpang yang terus menurun jadi pertimbangan maskapai dan bandara untuk berhenti beroperasi.

Bandara Aroeppala di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan misalnya. Terpaksa ditutup karena tak ada lagi pesawat yang beroperasi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Mesdiyono mengatakan bandara sudah berhenti beroperasi dua bulan terakhir. Masyarakat lebih memilih jalur darat dan laut karena harga tiket pesawat yang terus naik.

"Memang sudah tidak ada aktifitas penerbangan sejak akhir Juni. Tidak ada penumpang mau naik pesawat, tiket mahal," ungkapnya di Makassar, Rabu, 7 September 2022.

Harga tiket pesawat ke Kepulauan Selayar dari Bandara Hasanuddin Makassar sebelumnya dibanderol Rp200 ribu hingga Rp400 ribu saja. Namun setelah harga avtur naik, harga tiket ikut terkerek hingga Rp1,4 juta.

Bandara ini hanya dilayani oleh maskapai Air Wings. Kata Mesdiyono, harga tiket saat ini sama mahalnya jika liburan ke Surabaya atau Jakarta. Padahal, masih satu area di Sulawesi Selatan.

Mesdiyono juga mengatakan masalah lain karena maskapai sering merubah (cancel) jadwal penerbangan secara mendadak. Alasannya karena penumpang sepi. Mereka merugi. 

"Penumpang beli tiket, cancel. Begitu terus. Akhirnya juga penumpang hilang kepercayaan, mereka kecewa. Kemudian maskapainya juga merasa bahwa tidak ada lagi penumpang," ujarnya.

Mesdiyono mengaku bandara bisa saja beroperasi kembali. Asalkan maskapai mengatur jadwal penerbangannya secara pasti.

Misal, cukup dua kali dalam seminggu. Kemudian, ada diskon untuk harga tiket. Asal harga masih terjangkau.

"Kami berharap harga tiket jangan terlalu jauh dari seperti sebelumnya karena yang sekarang sudah tidak bisa dijangkau masyarakat," keluhnya.

Sementara m, Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Arafah mengaku penutupan Bandara Aroepala di Selayar tutup karena sudah tidak ada aktififas penerbangan di sana.

Pemprov Sulsel, Pemkab Selayar dan pihak maskapai kata Arafah juga sudah menggelar rapat koordinasi. Mereka berupaya agar penerbangan bisa kembali buka.

"Rumit tapi kita berusaha. Sudah tidak ada aktifitas disana karena (maskapai) rugi. Kami berupaya membangkitkan penumpang kembali dan sedang mencari solusinya," ungkapnya.

Ia menambahkan penerbangan Makassar-Selayar selama ini tanpa subsidi. Tidak seperti bandara di Toraja.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More