SuaraSulsel.id - Pengerjaan proyek kereta api untuk jalur Maros-Makassar dikhawatirkan akan terkatung-katung. Salah satu penyebabnya karena pembebasan lahan.
Salah satu warga mengaku enggan menjual lahannya. Alasannya karena lahan itu akan dibanguni hotel.
Letak lahannya memang cukup strategis. Dekat dengan Bandar udara.
Pemilik lahan itu bernama Jeff Kurniawan. Ia mengaku keberatan dengan pembebasan lahan untuk proyek kereta api jalur Makassar.
Baca Juga: Avanza Tertabrak Kereta Api di Pasuruan, Satu Orang Tewas
Kata Jeff, ia punya lahan 7.000 meter persegi di wilayah tersebut. Namun yang hendak dibeli pemerintah hanya sekitar 500 meter saja.
"Persis (luas lahannya) saya ga tahu. Tapi kurang lebih hanya 500 meter yang dibutuhkan untuk kereta," kata Jeff.
Jeff mengatakan sudah berencana membangun hotel di lahan tersebut. Namun, karena ada kabar lahan tersebut akan dilewati jalur kereta api, pembangunan hotel pun ditunda.
Namun ia menolak jika yang hendak dibebaskan hanya 500 meter saja. Ia menginginkan pemerintah membebaskan seluruh lahannya.
"Jadi sekarang kalau mau bangun hotel, sudah tidak bagus. Karena punya saya kan dipotong serong. Kami masih menunggu tahap berikutnya dari kajian pemerintah saja. Tapi saya maunya serahkan (dibebaskan) semua," kata Jeff.
Baca Juga: Kereta Api Sritanjung Tabrak dan Seret Avanza, Satu Orang Tewas Tergencet di Pasuruan
PPK Pengadaan Lahan Badan Pengelolaan Kereta Api Sulawesi Selatan Ryco Pradana mengaku salah satu kendala pembangunan proyek ini memang ada di pembebasan lahan. Pihaknya sudah beberapa kali melakukan sosialisasi dengan warga yang hendak dibebaskan lahannya.
"Ada beberapa warga yang memang menolak. Kami terus melakukan pendekatan persuasif hingga kini," ujar Ryco.
Ia mengatakan ada sekitar 83 hektare lahan yang akan dibebaskan untuk jalur Maros-Makassar. 40 hektare di Kabupaten Maros dan 43 hektare di Kota Makassar.
Anggaran untuk pengadaan lahan saat ini siap. BPKA juga sudah menyurat ke Badan Pertanahan Nasional Sulawesi Selatan untuk melakukan pengukuran. Sementara untuk harga lahan ada di tim appraisal.
"Tahapan berikutnya di BPN," ungkapnya.
Diketahui, salah satu yang menghambat pengerjaan proyek ini sejak tahun 2014 karena pembebasan lahan. Kementerian Perhubungan mengeluhkan sulitnya membebaskan lahan di Sulawesi Selatan.
"Pengadaan lahannya tidak mudah. Sementara, anggaran yang harus terserap juga tidak sedikit," jelas Ryco.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
KAI Group Angkut 344.328.157 Penumpang KA PSO Hingga Oktober 2024
-
KAI dan Bank BUMN Resmikan Naming Rights Stasiun Dukuh Atas
-
Daftar Kereta Api Subsidi yang Hanya Bisa Dibeli 1 Tiket per KTP
-
Info Diskon Tiket Kereta Terbaru 2024 untuk Libur Natal dan Tahun Baru, Cek di Sini!
-
Para Warga Jangan Nekat Buka Lagi Perlintasan Kereta Api Liar, Ini Bahayanya
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024