Kata Sakti, Pemkot bisa mengusulkan rel elevated nantinya. Misal, menambah jalur dari MNP ke mall, atau tempat perekonomian lainnya.
Apalagi kawasan aglomerasi Mamminasata (Maros, Makassar, Sungguminasa, Takalar) saat ini terus digenjot pembangunannya. Pengembangan transportasi dari moda darat ke kereta api akan cukup diminati.
"Jika sudah masuk daerah perkotaan, misalnya dari MNP ke mall, maka bisa mengusulkan untuk elevated. Pembebasan lahannya juga minim tapi mahal (kalau elevated)," jelasnya.
Satu Warga Menolak Lahannya Dibebaskan
Pembebasan lahan untuk pengerjaan Segmen E, yakni jalur Makassar-Maros mulai dirancang. Pemprov Sulsel dan BPKA sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan warga yang lahannya berdampak.
Kabid Pertanahan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Pemprov Sulsel Fakhruddin mengatakan, ada 83,9 hektar lahan yang akan dibebaskan untuk jalur Maros-Makassar. Dari luas lahan itu, ada 175 orang pemiliknya.
Hal tersebut tertuang di dalam Penlok yang sudah ditetapkan Pemprov Sulsel, baru-baru ini.
Letak lokasi rencana pembangunan akan melewati dua desa di kabupaten Maros. Sementara untuk Kota Makassar melewati Kelurahan Sudiang, Bulurokeng, Untia, dan Bira.
"Pembebasan lahan untuk Kota Makassar ada di dua kecamatan dan empat kelurahan. Di Biringkanaya dan Tamalanrea. Ada 83,9 hektar yang akan dibebaskan," ujar Fakhruddin.
Baca Juga: Prediksi PSM Makassar vs Kedah Darul Aman di Piala AFC 2022 Malam Ini
Fakhruddin mengatakan sejauh ini hanya ada satu warga yang menolak lahannya dibebaskan. Jika pemerintah hanya membeli sebagian saja.
Sementara soal harga, nantinya akan ditetapkan oleh Badan Pertanahan Nasional. Setelahnya akan dilakukan pembayaran oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"(Soal harga) nantinya akan diidentifikasi oleh BPN. Masyarakat dapat mempertanyakan harga lahan mereka," ungkapnya.
PPK Pengadaan Lahan Makassar-Maros Ryco Pradana menambahkan anggaran yang disiapkan untuk pengerjaan Makassar-Maros ada Rp1,2 triliun. Namun hingga kini anggaran itu belum terserap.
Anggaran tersebut, kata Ryco, salah satunya untuk pengadaan lahan di Maros dan Makassar. Namun menurutnya, pembebasan lahan untuk proyek ini tidak akan mudah.
Belajar dari kabupaten lain, pembebasan lahan cukup ribet. Banyak warga yang menolak karena harga lahan yang ditetapkan tak sesuai dengan keinginan mereka.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal Memori Lega
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Sah! Prabowo Tunjuk Petinggi TNI Jadi Bos Bea Cukai
Terkini
-
Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
-
5 Link Saldo Dana Kaget, Bisa Klaim Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
10 Langkah Pendirian Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan
-
Menpora & Gubernur Sulsel 'Ngopi' Bahas Stadion Sudiang! Proyek Mangkrak atau Lanjut?
-
Hari Kebangkitan Nasional, BRI Terus Perkuat Ekonomi Desa dan UMKM Sebagai Langkah Konkret