"Saya mungkin sepakat kalau Rp3,5 miliar," ujarnya sambil berkelakar.
Stasiun Jongaya dan stasiun Takalar adalah dua bangunan bekas kereta api di Sulawesi Selatan yang masih tersisa. Dua stasiun ini menjadi jejak sejarah adanya peradaban transportasi massal di daerah ini.
Kereta api bukan lah barang baru di pulau Sulawesi. Jauh sebelum Indonesia merdeka, moda transportasi ini ternyata sudah beroperasi di Sulawesi Selatan.
Studi kelayakan pembangunan kereta api di pulau Sulawesi sudah dimulai sejak tahun 1915 oleh pihak swasta. Namun karena dianggap tidak akan membawa keuntungan bagi investor, pemerintah Hindia Belanda pun mengambil alih.
Proyek diawali dengan membangun trem uap di sekitar pelabuhan Kota Makassar. Lokomotif yang dipakai diangkut secara khusus dengan kapal KPM dari Jawa.
Pada 1 Juli 1922, rel antara Makassar (Stasiun Pasar Butung)- Takalar akhirnya selesai dibangun oleh perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda, Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij. Panjangnya 47 km. Lebih panjang dari jalur kereta api pertama di pulau Jawa yang hanya 25 km.
Selain Makassar-Takalar, pemerintah Hindia Belanda juga sempat berencana membangun kereta api jalur Makassar-Maros-Tanete-Parepare-Sengkang. Namun, tak pernah terwujud pembangunannya.
Pada masa Hindia Belanda, jalur kereta Makassar-Takalar memiliki 8 halte (sekarang dikenal sebagai stasiun) dan 12 stoplass atau saat ini disebut halte.
Sayangnya, masa operasionalnya hanya bertahan sekitar tujuh tahun. Dalam arsip milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 1936-1973, tercatat kereta mulai dioperasikan sejak 1 Juli 1923 sampai 1 Agustus 1930.
Baca Juga: ITB Ditunjuk Pimpin Riset Pengembangan Kereta Api Ringan Hybrid dan Cerdas
Tahun 1930, layanan kereta terpaksa ditutup karena subsidi dari Staatsspoor en Tramwegen di Jawa untuk Staatstramwegen op Celebes sebagai pengelola dihentikan. Krisis ekonomi dunia pada tahun 1929 jadi penyebabnya.
Selain itu, kereta api di Sulawesi dinilai tidak menguntungkan. Karena bisnis industri di daerah ini lesu. Tidak seramai di pulau Jawa.
Fadli Nasrul, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar pernah melakukan penelitian soal kereta api di zaman Belanda tersebut pada tahun 2018.
Dalam jurnal yang disusunnya, dijelaskan bahwa jalur kereta api Makassar-Takalar waktu itu untuk mengangkut hasil bumi. Selain itu digunakan untuk kepentingan politik dan militer.
Hal itu dapat dilihat dari keberadaan jalur dan transportasi kereta api yang mengangkut serdadu Belanda guna meredam gerakan I Tolok Daeng Magassing. Padahal, rute awal rencananya yang akan dibangun adalah dari Makassar menuju Maros.
"Namun terjadi perubahan rute menjadi Makassar menuju Takalar disebabkan keadaan ekonomi dan politik saat itu. Selain mengangkut tebu dan teh, jalur kereta api digunakan untuk mengangkut serdadu Belanda dalam mempertahankan wilayah Hindia-Belanda pada pemberontakan Tolok Daeng Magassing," ujar Fadli.
Berita Terkait
-
Amanna Gappa: Perintah Menteri Perhubungan, Rel Kereta Api Makassar - Maros di Atas Tanah
-
Anggota DPR RI Akan Bertemu Menteri Perhubungan, Cari Solusi Terkait Jalur Rel Kereta Api di Makassar
-
Wali Kota Makassar Tolak Pembangunan Rel Kereta Api di Atas Tanah: Melanggar Tata Ruang dan Menimbulkan Banjir
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
-
Memanas! Penggugat Wanprestasi Mobil Esemka Pertanyakan Bukti Video PT SMK
Terkini
-
Telolet Kemarahan: Kenapa Klakson Jadi Bahasa Wajib Pengendara Saat Marah di Jalan?
-
Kasus Polisi Tembak Polisi di Makassar Dihentikan, Ini Penjelasan Kejati Sulsel
-
Tuduhan Titip-Menitip SPMB & Jual Seragam Sekolah, Ini Jawaban Tegas Disdik Makassar
-
Diterpa Isu Tersangka, Taufan Pawe: Ini Upaya Pembunuhan Karakter Bermotif Politis
-
Anggota DPR RI Taufan Pawe Jadi Tersangka? Cek Faktanya di Sini!