SuaraSulsel.id - Berdasarkan data BPS periode Maret 2022, kemiskinan di Provinsi Gorontalo berada pada angka 15,42 persen.
Mengutip gopos.id -- jaringan Suara.com, hal ini menyebabkan Provinsi Gorontalo berada pada posisi 5 daerah termiskin.
Di posisi pertama, presentase daerah dengan penduduk miskin di Indonesia adalah Provinsi Papua dengan presentase penduduk miskin sebanyak 26,56 persen dari total jumlah penduduk.
Di posisi kedua ada Papua Barat dengan presentase penduduk miskin sebanyak 21,33 persen, disusul Nusa Tenggara Timur 20,05 persen di posisi 3 dan di posisi 4 adalah Maluku dengan presentase penduduk miskin sebanyak 15,97 persen.
Sebelumnya di periode September 2021, Gorontalo menempati peringkat keenam daerah dengan presentase kemiskinan tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 15,41 persen.
Namun pada Maret 2022 Gorontalo kembali masuk di peringkat 5 dengan kenaikan penduduk miskin sebanyak 840 orang dibandingkan September 2021 sehingga jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 185.440 orang.
Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 tercatat sebesar 15,42 persen, naik 0,01 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,19 persen poin terhadap Maret 2021.
Berdasarkan presentasenya, presentase penduduk miskin di pedesaan lebih banyak pada Maret 2022 yaitu sebesar 24,42 persen, naik 0,04 persen poin jika dibandingkan dengan kondisi September 2021 yang tercatat sebesar 24,38 persen.
Sedangkan presentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 3,97 persen, menurun 0,09 persen poin dari kondisi September 2021 yang tercatat sebesar 4,06 persen.
Baca Juga: Oknum Polisi di Gorontalo Diduga Cabuli Lebih Dari Satu Anak
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengatakan, daftar komoditi penyumbang garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo berasal dari dua komponen yaitu makanan dan non makanan.
Pada komponen makanan, beras menjadi komoditi teratas penyumbang kemiskinan baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan.
Beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 21,90 persen di perkotaan dan 25,45 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan, yaitu sebesar 14,07 persen di perkotaan dan 15,41 persen di perdesaan.
“Posisi ketiga komoditi dengan kontribusi terbesar di perkotaan dan di perdesaan adalah tongkol/tuna/cakalang, yaitu masing-masing sebesar 4,38 persen dan 3,84 persen. Komoditi cabe rawit memberikan kontribusi terbesar keempat baik di perkotaan maupun di perdesaan, yaitu masing-masing sebesar 4,19 persen dan 3,20 persen,” ujar Mukhamad Mukhanif konferensi pers berita resmi statistik Gorontalo, Jumat (15/7/2022).
Sedangkan pada sektor non makanan pada garis kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan dipengaruhi oleh perumahan, yaitu masing-masing sebesar 9,73 persen dan 7,72 persen.
Komoditi lainnya adalah bensin yaitu memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan yaitu sebesar 2,22 persen di perkotaan dan 4,48 persen di perdesaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Apa Kabar Pembangunan Bendungan Jenelata Gowa ?
-
Rebutan Lahan Parkir Berujung Tragis: Pria di Maros Tusuk Rekan Hingga Buta
-
Andi Sudirman Buka Gubernur Badminton Cup 2025: Ajang Sportivitas dan Kebersamaan ASN Sulsel
-
Gubernur Sulsel ke Menteri Keuangan: Sekolah dan Jalan Daerah Tertinggal Harus Jadi Prioritas
-
25 Perusahaan Tambang di Sultra Tetap Beroperasi Meski Izin Dicabut