SuaraSulsel.id - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean mengimbau, seluruh masyarakat Papua agar mewaspadai modus kejahatan perbankan.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, salah satu modus yaitu meminta korban mengisi link formulir. Meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.
“Biasanya Social Engineerin (Soceng) mempengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media yang persuasif dengan cara membuat korban senang atau panik. Sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku,” ungkap Muhammad Ikhsan pada kegiatan Bincang Media OJK Provinsi Papua dan Papua Barat, Selasa 21 Juni 2022.
Ikhsan memaparkan empat modus Soceng yang marak dilakukan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya meminta PIN atau OTP. Pelaku Soceng juga kerap berpura-pura sebagai pegawai bank untuk menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank.
Baca Juga: Rumah Ustaz Yusuf Mansur Diserbu Massa Tagih Uang Investasi, Netizen Makin Julid
Biasanya, lanjut Ikhsan, penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Penipu kemudian akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.
“Akun Layanan Konsumen Palsu Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan,” bebernya.
Untuk melancarkan aksinya, penipu juga akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu milik penipu atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.
Modus berikutnya adalah tawaran menjadi agen laku pandai. Penipu penawaran jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.
“Dalam menjalankan transaksi, petugas bank tidak akan meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP atau data pribadi. Cek selalu keaslian telepon dan akun media sosial, email dan website bank,” kata Iksan.
Baca Juga: 5 Fakta Modus Begal Rekening yang Lagi Marak, Simak Cara Mengatasinya!
Berita Terkait
-
Myanmar Deportasi 50.000 Penipu Online ke Tiongkok, Minta Bantuan Negara Tetangga
-
Hati-Hati! Ini Daftar PIN Empat Digit yang Paling Sering Digunakan dan Rentan Dibobol
-
Penipuan Berkedok Baim Wong Masih Marak, Kini Berani Video Call Pegawai Kejaksaan
-
Terbongkar! Sindikat Uang Palsu di Sulsel Libatkan Pegawai Bank dan Petinggi Kampus UIN Alauddin
-
Yoo In Na Ungkap Pernah Dilabrak dan Disangka Penipu di Masa Lalu
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kondisi Terkini Mira Hayati di Rumah Tahanan Kelas I Makassar
-
Andalan Hati Cetak Lima Sejarah Baru di Pilgub Sulsel 2024
-
BRI Komitmen Membantu UMKM untuk Ekspor dalam Skala Kecil hingga Menengah
-
BREAKING NEWS: Stadion Sudiang Makassar Batal Dibangun Tahun Ini
-
Bupati Terpilih Tana Toraja Terjang Banjir Maros: "Olahraga Sebelum Pelantikan"